Namun benarkan demikian? Haruskah kita mengorbankan hal esensial, hanya karena mood yang tidak baik?
Prinsip hidup yang saya terima dan jalani ialah sebagai berikut, "setia dengan rutinitas harian." Walau bosan, jenuh dan tidak sungguh-sungguh karena capek, lakukan terus misalnya kerja, doa, makan, dan lainnya.
 Justeru pengalaman manusiawi ini mengujiku untuk tidak menjalankan sesuatu sesuai mood. Tetapi, tetap melakukan rutinitas harian tanpa tergantung mood.
Memang semua tergantung kita. Tetapi pernyataan di atas sedikit menggangguku. Yang bisa kusimpulkan ialah kita harus mempertimbangkan mood dalam melakukan segala sesuatu. Bosan, jenuh, malas bisa dijadikan alasan untuk tidak setia pada rutinitas harian, pada kebersamaan dalam keluarga saat doa bersama, makan bersama, dan lainnya.
Mengatur Pola Hidup
Sejauh berkaca pada pengalaman, mood sangat tergantung pada pola hidup. Jika hidup teratur seperti makan, tidur, olahraga, kerja, doa, dan belajar secara teratur, hidup tidak tergantung pada moody. Sebaliknya pola hidup tidak teratur bisa menjadi penyebab segalanya tergantung mood.
Masa pandemi ini menuntut banyak kreatifitas. Kreatifitas memungkinkan kita tetap produktif. Kreatifitas pulalah yang memungkinkan kita mampu melampaui mood. Mari terus produktif sambil tetap memprioritaskan prokes demi kesehatan kita dan orang di sekitar. Salam Sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H