Mohon tunggu...
Benediktus Jonas
Benediktus Jonas Mohon Tunggu... Guru - GURU

Writing is a call to serve others and love God. Because everything I have comes from God

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Melumpuhkan Keangkuhanku

20 November 2018   16:29 Diperbarui: 20 November 2018   17:00 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kugoreskan sajak ini

titik-titik gerimis membentang antara aku dan engkau

saat kukidungkan puisi ini

Seberkas cahaya pelita

Menjitak hatiku yang biru.

Sahabat,

Ingin kukidungkan sejumput kagumku padamu.

Kesederhanaanmu telah memanah keangkuhanku

Kaulah  oase gurun

Yang kurindu kesegarannya membual

Menyegarkan dahaga jiwaku.

Senja ini kukecup tapak-tapakmu

Pada kaktus mekar semalam.

Indah dan mempesona, sahabat

seperti nikmatnya mereguk cintamu.

Hanya duri-durinya mengingatkan aku

Akan tajuk-tajuk mahkota deritamu,

dari sanalah pana hatimu

Melumpuhkan keangkuhanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun