Mohon tunggu...
Benedikta Nyoman Putri
Benedikta Nyoman Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pendidikan Ganesha

Chemistry Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fraksi Minyak Bumi, Mutu Bensin, Dampak Pembakaran Bahan Bakar dan Cara Mengatasinya

19 Maret 2023   19:23 Diperbarui: 19 Maret 2023   19:27 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

1. Perengkahan (cracking)

Proses ini dilakukan dengan mengubah struktur-struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi: pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan gugus alkil), polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).

2. Proses ekstraksi

Proses ini dilakukan dengan membersihkan produk menggunakan pelarut untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak dan mutu yang lebih baik.

3. Proses kristalisasi

Proses ini dilakukan dengan memisahkan produk-produk berdasarkan perbedaan titik cairnya. Misalnya, pemurnian solar melalui proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan untuk memperoleh produk sampingan lilin.


4. Pembersihan dari kontaminasi (treating)

Proses sebelumnya mengakibatkan terjadinya pengotoran (kontaminasi), sehingga kotoran ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau melalui proses hidrogenasi. Hasil yang diperoleh dari proses tahap kedua ini dapat dikelompokkan berdasarkan titik didihnya dan jumlah atom karbon yang membentuk rantai karbonnya.

Mutu Bensin 

Bensin merupakan campuran dari n-heptana dan isooktana. Pernahkan Anda membeli bensin di pertamina? Jika diperhatikan, mengapa jenis bensin yang diperjualbelikan tersebut bisa berbeda-beda, seperti premium, pertalite dan pertamax? Nah, pengelompokkan tersebut didasarkan atas perbedaan kualitas dan mutu bensin yang dapat ditentukan melalui bilangan oktan. Bilangan oktan adalah persentasi isooktana yang terkandung dalam bensin. Dengan kata lain, hal ini berkaitan dengan efisiensi pembakaran yang ditentukan oleh bensin terhadap mesin kendaraan. Komponen bensin yang berantai lurus menghasilkan energi yang kurang efisien, artinya energi banyak terbuang sebagai mesin, tidak sebagai kerja mesin. Hal ini menyebabkan terjadinya ketukan pada mesin yang menyebabkan mesin menjadi cepat rusak. Bensin premium memiliki bilangan oktan 82, pertalite memiliki bilangan oktan 90, pertamax memiliki bilangan oktan 92, pertamax plus memiliki bilangan oktan 95, pertamax turbo memiliki bilangan oktan 98, dan pertamax racing memiliki bilangan oktan 100. Dengan demikian, semakin tinggi bilangan oktan, maka semakin baik proses pembakaran dalam mesin.

Untuk meningkatkan bilangan oktan, bensin ditambahkan suatu zat yang disebut TEL (Tetraetil Lead) atau tetraetil timbal (PB(C2H5)4. Namun, penggunaan TEL juga dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia karena gas buangan kendaraan bermotor menghasilkan partikel-partikel timbal. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengganti penggunaan TEL menjadi MTBE (Metil Tersier Butil Eter) yang memiliki fungsi sama, namun tidak melepaskan timbal ke udara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun