Mohon tunggu...
Benedikta Nyoman Putri
Benedikta Nyoman Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pendidikan Ganesha

Chemistry Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fraksi Minyak Bumi, Mutu Bensin, Dampak Pembakaran Bahan Bakar dan Cara Mengatasinya

19 Maret 2023   19:23 Diperbarui: 19 Maret 2023   19:27 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada tahun 1866, Barthelok menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari reaksi kalsium karbida (CaC2) dan air menghasilkan asetilen yang pada temperature dan tekanan tinggi dapat berubah menjadi minyak bumi

CaC + 2H2O -->  C2H2 + Ca(OH)2

  • Teori Organik

Minyak bumi dikenal dengan sebutan bahan bakar fosil. Teori Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan bahwa minyak bumi merupakan bahan bakar yang berasal dari fosil, dimana minyak bumi tersebut terbentuk melalui proses pelapukan dan penguraian jasad renik (mikroorganisme) yang hidup di laut jutaan tahun yang lalu dalam batuan berpori secara anaerob.

 Ketika organisme tersebut mati, jasad mereka akan tertimbun oleh pasir dan lumpur di dasar laut. Setelah ribuan tahun tertimbun, pengaruh tekanan dan temperatur yang tinggi akan mengubah lumpur menjadi lapisan bebatuan. Setelah jutaan tahun, bakteri anaerob akan menguraikan sisa-sisa organisme tersebut dan mengubahnya menjadi minyak bumi. Biasanya, ditemukannya sumber minyak mentah, akan ditemukan pula gas alam (Sunarya, 2009). Gas alam terletak di atas lapisan minyak bumi. 

Minyak bumi terperangkap diantara lapisan batuan di dasar lautan dan minyak bumi dapat berpindah dari suatu daerah ke daerah lain yang kemudian terdeposit di suatu tempat apabila terhalang oleh lapisan yang kedap zat cair dan gas (impervious layer). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, selama jutaan tahun pada masa purba minyak bumi dapat terbentuk, dimana mikroorganisme mati lalu terkubur di lapisan pasir dan batuan. Selanjutnya, minyak bumi akan bergerak melalui batuan tersebut dan akan terakumulasi ketika mencapai lapisan batuan keras, sehingga terbentuklah minyak bumi. 

Minyak bumi hasil pengeboran masih berupa minyak mentah (crude oil) yang kental dan hitam. Crude oil terdiri atas campuran hidrokarbon yaitu alkana yang merupakan fraksi terbesar dalam minyak mentah.


Pengolahan Minyak Bumi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, minyak bumi merupakan minyak mentah (crude oil) berwujud cairan kental berwarna hitam yang belum dapat dimanfaatkan. Untuk dapat dimanfaatkan, minyak bumi harus melewati proses pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan minyak bumi dapat dilakukan melalui dua tahap yaitu pengolahan tahap pertama (primary processing) yang dilakukan dengan destilasi bertingkat dan pengolahan tahap dua (secondary processing) yang dilakukan melalui berbagai proses lanjutan.

  • Pengolahan Tahap Pertama (Primary Processing)

Pengolahan tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya pada kolom bertingkat sehingga didapatkan berbagai macam hasil. Dari hasil destilasi bertingkat diperoleh fraksi-fraksi LNG, LPG, petroleum eter, bensin, kerosin, solar, oil, lilin, dan aspal. Hasil proses destilasi dapat dilihat pada gambar skema berikut ini.

Senyawa hidrokarbon parafinik dan aromatik mempunyai trayek didih masing-masing yang panjang rantai hidrokarbonnya berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya. Dengan demikian, semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar.

  • Pengolahan Tahap Dua (Secondary Processing)

Pengolahan tahap dua dilakukan melalui berbagai proses yang merupakan lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun