Oleh karena itu, untuk mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia, diperlukan upaya simultan dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan kualitas hidup masyarakat.
Hal ini akan menciptakan siklus positif di mana kualitas hidup yang lebih baik mendorong minat dan akses lebih besar terhadap pendidikan tinggi, begitu juga sebaliknya.
***
Melihat kondisi ini, perlu adanya perubahan paradigma dalam dunia kerja Indonesia. Upaya untuk memberikan apresiasi dan insentif finansial yang lebih baik bagi lulusan pascasarjana perlu diperkuat.Â
Selain itu, langkah-langkah konkret untuk menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan memberikan imbalan yang setimpal perlu diwujudkan.Â
Dalam konteks pendidikan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan tinggi juga harus menjadi fokus utama, termasuk peningkatan investasi dalam dana beasiswa dan pengembangan infrastruktur pendidikan.
(*B/A)
Referensi:
- Abdurrahman, S. (2024, January 15). Jokowi Kaget Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia di Bawah Satu Persen Populasi Produktif. Tempo.
- Garjito, D., & Wulan, D. a. N. (2024, January 18). Presiden Jokowi Ungkap Lulusan Pascasarjana di Indonesia Masih Rendah, Apa Penyebabnya? suara.com.
- Kusnandar, V. B. (2022, September 20). Hanya 6%Â Warga Indonesia yang Berpendidikan Tinggi pada Juni 2022. Katadata.Â
- Visualisasi data kependudukan. (n.d.).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H