Kendati begitu, perbedaan mencolok akan terasa jika menggunakan mobil, terutama dengan adanya jalur tol baru menuju Rangkasbitung.Â
Namun, biaya tol Rangkasbitung ini menurut saya cukup mahal jika harus bepergian seorang diri.Â
Saat memasuki area parkir, sebagai pengendara sepeda motor dengan kopling, saya merasakan sedikit kesulitan untuk mengambil tiket parkir.
Terutama karena tempat pengambilan tiket berada di tanjakan. Memasuki area parkir membutuhkan fokus ekstra, terutama bagi pengendara sepeda motor.
Sesampainya di Gua Maria Bukit Kanada, saya merapikan perlengkapan riding dan menuju toilet, langkah wajib setelah perjalanan jauh.Â
Ritual ini biasa saya lakukan hanya untuk sekadar rapi-rapi, ataupun untuk buang air kecil hehe.Â
Keadaan di sana ternyata cukup ramai oleh para peziarah yang sebagian besar menggunakan mobil, elf, hingga bus. Biasanya, mereka datang dalam rombongan dengan dresscode seragam.
Meskipun acara misa sedang berlangsung, saya memutuskan untuk tidak mengikutinya, karena waktu kedatangan saya bersamaan dengan akhir misa.Â
Tujuan utama saya adalah untuk setidaknya tiba dan menginjakkan kaki di sana terlebih dulu. Setelah itu, saya memilih untuk berdoa Rosario sebagai bentuk penghormatan kepada Bunda Maria.
Dalam momen doa itu, saya merasa nyaman untuk curhat kepada Bunda Maria. Saya menceritakan kegelisahan seorang mahasiswa akhir yang sibuk dengan skripsinya, mendekati realitas kehidupan yang menantang.Â
Sambil merenung, saya menyampaikan betapa jauhnya langkah hidup ini, tetapi saya tetap yakin bahwa setiap hal memiliki waktunya.