Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Setelah FOMO, Sekarang Muncul Istilah FOPO, Apa sih Itu?

16 November 2023   10:02 Diperbarui: 17 November 2023   21:25 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melibatkan diri dalam interaksi sosial lebih banyak membuka mata kita terhadap berbagai pandangan dan pengalaman hidup. 

Semakin banyak orang yang kita temui, semakin banyak pula kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang keragaman pandangan dalam masyarakat.

4. Fokus pada Pengendalian Pikiran Kita

Kita tidak memiliki kendali untuk mengubah pikiran orang lain. Oleh karena itu, fokuslah pada pengendalian pikiran kita sendiri. 

Bagaimana kita menjalan hidup dengan cara sendiri lebih penting dari pada mencoba mengubah pendapat orang lain.

5. Jangan Berusaha Menyenangkan Semua Orang

Berusaha untuk menyenangkan semua orang adalah upaya yang menurut saya tidak realistis dan buang-buang tenaga. 

Fokuslah pada apa yang kita yakini, dari pada mencoba memenuhi harapan setiap orang. Ketika kita hidup sesuai dengan nilai-nilai dan keinginan pribadi, tentunya FOPO sudah tidak relevan lagi.

6. Pada Batas Tertentu FOPO Mungkin Sehat

Namun, pada level tertentu, FOPO mungkin memberikan peringatan dan memotivasi kita untuk berperilaku sesuai norma sosial. 

Tapi, penting juga untuk menentukan batasan agar FOPO tidak menjadi penghalang bagi pertumbuhan dan pengembangan diri.

***

Hal yang terpentin, mengatasi FOPO memerlukan langkah-langkah konkret dan pemahaman mendalam tentang diri sendiri. 

Dengan langkah-langkah yang kita temukan sendiri, kita bisa membangun kepercayaan diri dan membangun kebebasan untuk menjadi diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun