Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salahkah Peduli terhadap Palestina, Padahal Masalah di Indonesia Masih Bejibun?

10 November 2023   22:21 Diperbarui: 10 November 2023   22:34 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ternyata ada juga kok Yahudi yang menolak kekerasan yang dilakukan Israel. (AFP via Media Indonesia)

Dalam beberapa waktu terakhir, saya rasa konflik di Palestina menjadi perbincangan hangat di media sosial dengan banyak argumen pro-kontra. 

Sayangnya, tidak semua orang setuju bahwa memperhatikan isu tersebut merupakan tindakan yang tepat, terutama ketika masih ada banyak masalah di dalam negeri yang membutuhkan perhatian.

Beberapa orang berpendapat, "Mengapa harus begitu memikirkan konflik di sana ketika masih banyak masalah di dalam negeri?"

Namun, saya pikir pandangan tersebut perlu dipertimbangkan lebih dalam karena sebenarnya, itu mungkin suatu kesalahan dalam berpikir.

Kesalahan berpikir yang saya maksudkan di sini adalah pandangan bahwa perhatian terhadap konflik di Palestina menghilangkan perhatian terhadap masalah dalam negeri. 

Seolah-olah, rasa empati dan kepedulian harus dibatasi dan dialokasikan hanya pada satu masalah saja.

Saya ingin menekankan bahwa pandangan ini keliru karena dapat merugikan semangat solidaritas dan pemahaman global terhadap isu kemanusiaan di Palestina.

Pertama-tama, kita perlu ingat bahwa kepedulian terhadap konflik di Palestina tidak menghilangkan kepedulian terhadap masalah dalam negeri. Solidaritas dan empati bisa berkembang secara bersamaan. 

Mengapa harus memilih antara peduli terhadap Palestina atau masalah dalam negeri, padahal keduanya bisa menjadi fokus perhatian yang bersamaan?

Situasi seperti itu bukanlah sebuah kompetisi, melainkan panggilan untuk membuka mata terhadap kompleksitas dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun