Note: Dalam tulisan ini saya berbicara tentang keberadaan sosok orang tua ideologis yang dibutuhkan generasi muda, bukan tentang wujud sosoknya atau kehadirannya.Â
Namun, tentang nilai-nilai dan prinsip ideologisnya yang hadir dan bisa menjadi pegangan bagi generasi muda seperti saya.
Sebagai seorang Gen Z yang tumbuh dan berkembang di era yang terus berubah dengan cepat, saya semakin sadar akan kebutuhan akan panduan dan arahan yang lebih dari sekadar nasihat atau instruksi dari orang tua biologis.Â
Meskipun orang tua biologis memiliki peran yang tak tergantikan dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai, terkadang kebutuhan akan sosok yang membawa pemahaman ideologis yang lebih luas menjadi sebuah keharusan.Â
Orangtua ideologis atau sering kali disebut sebagai role model merupakan sosok yang tidak hanya memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip kehidupan, tetapi juga menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai contoh nyata dalam tindakan sehari-hari.
Keterbatasan Orang Tua Biologis dalam Menghadirkan Sudut Pandang
Orangtua biologis adalah tiang utama dalam pembentukan karakter sejak awal kita hidup di dunia. Mereka memberikan cinta, perhatian, dan arahan yang berharga bagi kita.Â
Namun, dalam realitas yang semakin kompleks sekarang ini, sering kali pemahaman orang tua terbatas pada pengalaman hidupnya sendiri.Â
Dalam era di mana informasi begitu mudah diakses dan perubahan terjadi begitu cepat, orang tua terkadang tidak memiliki pemahaman yang cukup mendalam tentang isu-isu sosial, politik, atau perubahan budaya yang sedang terjadi.
Inilah titik di mana pentingnya kehadiran sosok ideologis menjadi semakin terasa dalam memperkuat prinsip dan landasan yang sudah diberikan oleh orang tua biologis.
Orangtua biologis cenderung membimbing kita berdasarkan pengalaman hidup mereka sendiri, nilai-nilai keluarga, dan budaya mereka, yang sebetulnya bukan hal yang salah.
Kehadiran orang tua biologis membawa manfaat dalam memahami akar budaya dan nilai-nilai keluarga, tetapi mungkin juga memiliki keterbatasan dalam menghadapi realitas yang semakin global dan beragam.Â
Fungsi dari orang tua ideologis adalah melengkapi perspektif baru yang sudah didapatkan dari orang tua biologis. Bukan sebagai sosok subtitusi, melainkan komplementer.
Peran Orang Tua Ideologis dalam Pembentukan Karakter dan Nilai-nilai
Orangtua ideologis membawa aspek tambahan dalam kehidupan sehari-hari. Sosok mereka memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip ketegasan dalam nilai-nilai yang dipegang.
Dimana kita tahu bahwa generasi muda di era sekarang banyak yang mengalami krisis identitas dan jati diri, sehingga mereka sulit untuk menemukan tujuan dan nilai hidup.
Orang tua ideologis memperluas wawasan kita dengan memberikan perspektif yang lebih luas, dan membantu memahami beragam sudut pandang.
Sosok orang tua ideologis menjadi sumber inspirasi yang kuat bagi generasi muda. Mereka bisa menjadi teladan dalam menunjukkan bagaimana nilai-nilai tersebut diimplementasikan dalam kehidupan nyata.Â
Misalnya, dengan menjadi sosok yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi atau menghargai keragaman. Tindakan nyata dari orang tua ideologis ini memberikan contoh yang kuat bagi generasi muda sebagai panutan.
Mengapa Anak Membutuhkan Orang Tua Ideologis?
Generasi muda, seperti saya, sering dihadapkan pada tekanan dari berbagai arah, mulai dari pergaulan di lingkungan kampus, pengaruh media sosial, hingga tuntutan akan karier. Dalam menghadapi kompleksitas ini, kehadiran sosok orang tua ideologis menjadi semakin penting.Â
Nilai-nilai dari orang tua ideologis memberikan arah, memastikan bahwa kita memahami nilai-nilai yang berharga, dan membantu mengembangkan pola pikir.
Selain itu, orang tua ideologis juga menjadi panutan yang membantu kita memahami realitas dunia dengan lebih baik.Â
Secara tidak langsung, kehadiran sosok orang tua ideologis menjadi filter bagi kita dalam derasnya arus informasi dan ideologi yang kadang menyesatkan.
Implikasi Positif dari Kehadiran Orangtua Ideologis
Kehadiran orang tua ideologis memiliki dampak yang positif dalam pembentukan karakter generasi muda.Hal ini membantu melengkapi peran orang tua biologis.
Selain itu, orang tua ideologis laksana filter di air yang keruh. Dimana sekarang ini banyak sekali terjadi pergaulan bebas dan salah kaprah generasi muda.
Sosok orang tua ideologis bisa menjadi tongkat penyangga dalam derasnya banjir modernisasi ini.
Kesimpulan
Dalam menutup paparan mengenai pentingnya peran orang tua ideologis, peran tokoh-tokoh seperti Soekarno, Tan Malaka, dan Romo Mangunwijaya menjadi landasan dalam memahami nilai-nilai dan perjuangan bagi saya.
Sukarno, sebagai Penyambung Lidah Rakyat, memimpin perjuangan bangsa ini menuju kemerdekaan dan menyuarakan semangat persatuan di tengah perbedaan.Â
Tan Malaka dengan Madilog-nya, memperjuangkan hak-hak buruh dan kelas pekerja. Gagasannya tentang perjuangan kelas dan kesetaraan sosial telah menginspirasi gerakan sosial di Indonesia, terutama dalam membela hak-hak rakyat kecil.
Romo Mangunwijaya Sang Manyar sebagai seorang intelektual, pastor, dan aktivis sosial bersama kaum marginal.
Kehadiran dan upaya nyata dari tokoh-tokoh ini memberikan landasan berharga bagi saya untuk meneladani semangat perjuangan, keadilan, dan kemanusiaan.Â
Meskipun sosoknya sudah tidak lagi ada di dunia ini, tapi nilai dan semangatnya masih bisa dirasakan.Â
Terakhir, sosok orang tua ideologis bukan tentang wujud, melainkan nilai dan prinsip yang dipegang.
(*B/A)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI