Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Jujur Paket Premium dari Kompasiana, Worth It Gak Sih?

27 Oktober 2023   09:08 Diperbarui: 27 Oktober 2023   09:50 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana premium. (dokpri)

Halo teman-teman! 

Pastinya sudah tahu kalo Kompasiana juga punya paket premium yang bisa kalian coba dengan berlangganan kan? 

Di artikel ini, saya mau berbagi pengalaman setelah menggunakan Kompasiana premium selama kurang lebih tiga bulan. 

Apakah layanan ini benar-benar worth it? Yuk, kita bahas lebih dalam.

Pertama-tama, mari kita membahas mengapa seseorang harus mempertimbangkan berlangganan Kompasiana premium. 

Apa yang membuat layanan ini istimewa dan apakah itu sesuai dengan kebutuhan kalian?

Kompasiana, sebagai platform blog yang sudah lama berjalan, telah menjadi tempat berkumpulnya para kompasianer yang berbagi cerita, pendapat, dan karya-karya kreatif mereka. 

Dengan Kompasiana premium, platform ini berusaha memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna yang ingin mengejar pengalamannya sebagai penulis atau pembaca aktif.

Biaya Berlangganan

Harga paket premium Kompasiana. (dokpri)
Harga paket premium Kompasiana. (dokpri)

Pertama-tama, bicara tentang biaya berlangganan. Kompasiana premium dibanderol dengan harga sekitar Rp25.000 per bulan. 

Jika dihitung per hari, biaya berlangganan sekitar 800an perak, yang relatif terjangkau, terutama bagi mahasiswa seperti saya. 

Apalagi jika kalian aktif dalam menghasilkan artikel-artikel setiap harinya.

Jika kalian merasa sangat antusias dengan platform ini, kalian juga memiliki opsi untuk berlangganan selama tiga bulan atau satu tahun. 

Dalam paket premium tersebut, terdapat potongan harga yang cukup signifikan dibandingkan dengan harga berlangganan bulanan lainnya.

Tentu saja, potongan ini bisa menjadi pertimbangan tersendiri.

Apa Saja Keuntungan Menggunakan Kompasiana Premium?

Apa yang membuat Kompasiana premium berbeda dari versi gratisnya? Apakah fitur tambahan ini benar-benar memberikan nilai tambah bagi pengguna? 

Yuk kita lihat beberapa keuntungan utamanya.

1. Fitur Bebas Iklan 

Di awal, saya mengira fitur ini dapat dinikmati oleh pembaca ketika berkunjung ke halaman kompasianer yang berlangganan premium. 

Namun, ternyata fitur ini hanya tersedia bagi akun yang berlangganan saja. Fitur bebas iklan sangat membantu jika kalian sering mengunjungi Kompasiana. 

Kita semua tahu bahwa iklan di platform-platform berita sering kali mengganggu atau bahkan menutupi artikel yang ingin dibaca. 

Dengan fitur ini, kalian tidak akan lagi melihat iklan yang mengganggu ketika kalian masuk dengan akun premium.

2. Fitur Akses Lebih Cepat 

Saya merasakan manfaat dari fitur ini ketika berlangganan paket premium Kompasiana. 

Fitur ini sangat membantu ketika saya sebagai kreator di Kompasiana membuka beberapa artikel sekaligus di beberapa tab mesin pencari saya. 

Biasanya, saya sering mengunjungi artikel-artikel utama dan membukanya secara bersamaan hanya untuk membaca, memberi penilaian, atau berkomentar.

3. Fitur Bebas Paginasi Halaman 

Sekali lagi, saya awalnya mengira fitur ini hanya ditujukan untuk pembaca yang mengunjungi halaman kompasianer yang berlangganan premium. 

Namun, ternyata fitur ini hanya tersedia bagi akun kompasianer yang berlangganan premium saja.

Jadi, jika ada akun lain yang mengunjungi atau pembaca di luar Kompasiana, mereka akan tetap mengalami paginasi halaman. 

Fitur ini sangat membantu ketika sedang mereview tulisan yang akan dipublikasikan. 

Kalian tidak perlu repot-repot berpindah halaman untuk membaca kelanjutan tulisan, karena semuanya tersedia dalam satu halaman.

4. Draf Tidak Terbatas 

Fitur ini mungkin tidak akan terlalu berguna bagi sebagian orang, kecuali jika kalian sering menulis artikel dan ingin menyimpannya sebagai draf sebelum dipublikasikan. 

Fitur ini lebih cocok bagi kompasianer yang sangat aktif dalam menulis. Kalian dapat menyimpan sejumlah draf yang tidak terbatas. 

Ini berarti kalian memiliki fleksibilitas lebih besar dalam merencanakan, menulis, dan mengedit artikel sebelum membagikannya.

5. Notifikasi Tidak Terbatas

Fitur ini sangat membantu bagi para Kompasianer. Jika akun kalian tidak premium, kalian hanya dapat melihat 10 notifikasi terakhir. 

Biasanya, ketika artikel kita masuk headline atau akun kita sedang populer, kita dapat menerima lebih dari 10 notifikasi. 

Jika kalian aktif seperti saya, kalian mungkin ingin memeriksa setiap notifikasi yang muncul. 

Fitur ini juga memudahkan komunikasi dengan kompasianer lainnya.

Pada intinya..

Dari pengalaman saya selama menggunakan Kompasiana premium, saya menemukan bahwa fitur-fitur ini memang memberikan kenyamanan tambahan saat menggunakan platform ini. 

Saya dapat membaca artikel tanpa terganggu iklan, mengakses halaman-halaman lebih cepat, dan membaca artikel panjang tanpa hambatan paginasi halaman.

Selain itu, fitur notifikasi tidak terbatas sangat membantu saya dalam berinteraksi dengan kompasianer lainnya. 

Saya dapat dengan mudah melihat semua komentar dan penilaian sehingga saya dapat merespons lebih cepat dan lebih efisien.

Bukan Tanpa Kekurangan

Meskipun Kompasiana premium memiliki banyak kelebihan, tidak ada layanan yang sempurna. 

Ada beberapa tantangan yang saya alami selama menggunakan layanan ini. Salah satunya adalah masalah eror dan gangguan server.

Beberapa kali, saat saya mencoba membuka artikel di beberapa tab sekaligus, server Kompasiana tampaknya mengalami masalah, dan saya harus menunggu beberapa menit hingga semuanya kembali normal. 

Selain itu, ada beberapa aspek yang mungkin perlu ditingkatkan. Misalnya, pengalaman pengguna ketika mengelola artikel bisa lebih dioptimalkan. 

Masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal antarmuka pengguna dan pengaturan yang lebih baik. Kemarin saya juga mencoba meng-embed konten TikTok.

Namun setiap kali saya embed, konten tersebut selalu muncul di paling bawah, nampaknya ada kesalahan CMS.

Pengelolaan bulleting atau penomoran juga bisa lebih dipermudah ke depannya. Namun, overall fitur-fitur lainnya sudah baik, mungkin tinggal ditambahkan fitur menarik lainnya atau interface yang lebih baik.

Atau, bisa juga menggunakan CMS yang SEO friendly. Setau saya ketika teman saya magang di Kompas.com, CMS yang digunakan sudah berbasis SEO, memudahkan penulis SEO di Kompasiana juga.

Walaupun banyak kontroversi soal tulisan SEO di Kompasiana, tapi kompasianer SEO juga ikut menyumbangkan kontribusinya bagi visibilitas Kompasiana. Gak ada salahnya bukan?

Jadi, Apakah Kompasiana Premium Worth It?

Setelah mencoba Kompasiana premium selama tiga bulan, apakah saya merasa bahwa layanan ini benar-benar worth it? 

Jawabannya tergantung pada kebutuhan masing-masing. 

Jika kalian adalah seorang kompasianer yang aktif, senang membaca artikel di platform ini, dan ingin mendapatkan pengalaman tanpa iklan, akses cepat, dan notifikasi tak terbatas, maka berlangganan Kompasiana premium mungkin merupakan pilihan yang bagus.

Namun, jika kalian hanya menggunakan Kompasiana seminggu sekali atau sebagai pembaca biasa, kalian mungkin tidak akan merasakan manfaat penuh dari berlangganan premium. 

Dalam hal ini, kalian mungkin cukup dengan versi gratis atau versi biasanya saja.

Untuk saat ini, saya belum memutuskan apakah akan memperpanjang langganan Kompasiana premium saya. 

Saran dari saya, ketika ingin berlangganan Kompasiana premium, belilah paket yang 3 bulan atau 1 tahun sekaligus, karena ada potongan untuk harga di paket tersebut.

Oiya, Kompasiana juga bilang kalau kita berlangganan paket premium ini, secara tidak langsung mungkin biaya berlangganan juga dialirkan untuk program-program monetisasi di Kompasiana yang tentunya melibatkan para kompasianer.

Terakhir, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua!

(*B/A)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun