Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Dear Mahasiswa Skripsian, Berikut Tips Persiapan Wawancara Narasumber

16 Oktober 2023   23:26 Diperbarui: 17 Oktober 2023   21:13 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iliustrasi wawancara. (Unsplash/Dylan Ferreira)

Halo teman-teman mahasiswa!

Sebagai seorang mahasiswa yang sedang dalam proses penyusunan skripsi, wawancara dengan narasumber adalah salah satu tahap krusial yang harus saya lalui. 

Dalam perjalanan ini, saya telah mendapat pengalaman berharga yang saya bagikan dalam tulisan ini. 

Dalam tulisan ini, saya akan berbicara tentang persiapan wawancara narasumber skripsi berdasarkan pengalaman pribadi saya.

Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman yang juga sedang menghadapi tahap ini.

Pentingnya Wawancara Narasumber dalam Skripsi

Sebelum kita membahas langkah-langkah persiapan, mari kita pahami mengapa wawancara narasumber begitu penting dalam penelitian skripsi. 

Wawancara dengan narasumber adalah salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam. 

Dalam skripsi kualitatif, data dari informasi narasumber sangat penting karena dapat memberikan wawasan yang lebih baik dan mendalam tentang topik yang sedang diteliti. 

Dalam kasus saya, skripsi saya berkaitan dengan penggunaan teknik Open-Source Intelligence (OSINT) pada liputan investigasi, dan wawancara dengan narasumber yang memiliki pengalaman lapangan sangat krusial.

Selain itu, wawancara dengan narasumber juga memungkinkan kita untuk memahami sudut pandang dan pengalaman mereka, yang dapat menambah nilai dan kekuatan argumentasi dalam skripsi. 

Oleh karena itu, persiapan yang baik sebelum wawancara sangat penting untuk memastikan wawancara berjalan dengan lancar dan menghasilkan data yang relevan.

Langkah Pertama: Tentukan Tujuan Wawancara

Sebelum memulai persiapan wawancara, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tujuan wawancara. Apa yang ingin diketahui atau dipelajari dari narasumber? 

Apakah kita ingin mendapatkan informasi tentang pengalaman kerja mereka, pandangan mereka tentang topik penelitian, atau mungkin rekomendasi mereka terkait literatur yang relevan?

Dengan tujuan yang jelas, kita dapat merancang pertanyaan wawancara yang sesuai dan dapat mengarahkan percakapan yang tepat dengan narasumber. 

Langkah Kedua: Menentukan Narasumber yang Tepat

Saat memilih narasumber untuk wawancara, saya harus memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan atau pengalaman yang relevan dengan topik penelitian saya. 

Saya juga harus mempertimbangkan ketersediaan mereka untuk diwawancara. Dalam beberapa kasus, narasumber mungkin sibuk dan sulit dihubungi, sehingga perlu perencanaan yang matang.

Selain itu, saya juga harus memastikan bahwa narasumber bersedia untuk berbicara dengan saya. Menghubungi narasumber potensial dan menjelaskan tujuan wawancara dengan jelas adalah langkah awal yang sangat penting. 

Dalam pengalaman saya, beberapa narasumber bahkan belum bersedia berbicara dan saya harus memikirkan bagaimana mendapatkan datanya.

Langkah Ketiga: Menyusun Daftar Pertanyaan

Setelah menentukan tujuan wawancara dan narasumber yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber. 

Daftar pertanyaan ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menggali informasi yang relevan dengan topik penelitian.

Saya selalu berusaha untuk merancang pertanyaan terbuka yang memungkinkan narasumber untuk berbicara dengan bebas.

Pertanyaan terbuka ini sering kali menghasilkan jawaban yang lebih kaya daripada pertanyaan tertutup yang hanya meminta jawaban ya atau tidak. 

Contoh pertanyaan terbuka meliputi:

  • "Dapatkah Anda menjelaskan pengalaman Anda dalam menghadapi situasi di lapangan?"
  • "Bagaimana Anda melihat perekembangan OSINT dalam dunia jurnalisme di Indonesia?"

Saya juga memasukkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat lebih teknis jika relevan dengan topik penelitian, seperti pertanyaan terkait data atau metodologi verifikasi investigasi yang mereka gunakan.

Langkah Keempat: Jadwalkan Wawancara dengan Bijak

Setelah semua persiapan dasar selesai, saatnya untuk menjadwalkan wawancara dengan narasumber. Saya selalu mencoba untuk memberikan beberapa opsi waktu yang dapat disesuaikan dengan jadwal narasumber. 

Hal ini memungkinkan narasumber untuk memilih waktu yang paling nyaman bagi mereka, sehingga wawancara dapat berjalan dengan baik tanpa hambatan.

Langkah Kelima: Persiapkan Perangkat dan Koneksi

Kebetulan saya wawancara secara daring, sebelum wawancara dimulai, selalu pastikan kesiapan perangkat dan koneksi. 

Termasuk memeriksa perangkat yang akan saya gunakan untuk wawancara, seperti mikrofon, kamera, dan perangkat lunak yang diperlukan. 

Saya juga memastikan bahwa koneksi internet saya stabil dan tidak bermasalah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa wawancara berjalan lancar tanpa gangguan teknis yang mengganggu.

Langkah Keenam: Selama Wawancara

Saat wawancara berlangsung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, saya selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan narasumber dan meminta izin untuk merekam wawancara.

Saya memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan wawancara, dan berbicara dengan sopan. Hal ini membantu saya dalam menciptakan wawancara yang nyaman dan terbuka.

Saya juga mendengarkan dengan cermat apa yang diucapkan narasumber dan mencatat catatan penting selama wawancara. 

Cara tersebut membantu saya untuk tidak melewatkan informasi penting dan juga menunjukkan kepada narasumber bahwa saya menghargai kontribusi mereka.

Langkah Ketujuh: Setelah Wawancara

Setelah wawancara selesai, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang diperoleh. Saya merinci catatan dan jawaban dari wawancara. 

Data sekecil apapun yang diperoleh dari wawancara mungkin akan menjadi temuan berharga dalam penelitian.

Kesimpulan

Wawancara narasumber dalam skrips adalah langkah penting dalam mendapatkan data kualitatif yang relevan. 

Persiapan yang baik sebelum wawancara sangat penting untuk memastikan wawancara berjalan lancar dan menghasilkan hasil yang bermanfaat. 

Dari pengalaman tersebut saya belajar bahwa persiapan yang matang sebelum wawancara adalah suatu keharuasan. 

Dengan tujuan yang jelas, pertanyaan yang baik, dan pendekatan yang nyaman, kita dapat mengumpulkan informasi berharga dalam penyusunan skripsi. 

Semoga tips-tips ini juga bermanfaat bagi teman-teman yang sedang menghadapi tahap wawancara narasumber dalam skripsi.

Semoga skripsi kita semua sukses!

SELSAI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun