Terlebih, dalam upaya menjadi pemeran utama dalam cerita hidup saya, saya malah kehilangan banyak momen berharga yang seharusnya bisa saya bagi dengan orang lain. Momen-momen ketika saya seharusnya mendengar, berempati, atau sekadar berbagi tawa dan duka.Â
Saya menyadari bahwa kehidupan ini bukanlah panggung solo. Setiap individu memiliki peran mereka, dan harmoni tercipta ketika kita saling menghargai dan memahami.
Waktunya Memaafkan Diri Sendiri
Ketika kita terjebak dalam siklus penyesalan dan kesalahan masa lalu, membiarkan kenangan-kenangan tersebut menghantui setiap langkah dan keputusan yang kita buat. Mengampuni diri sendiri bukanlah tindakan sepele, namun merupakan sebuah proses pembebasan dari belenggu kesalahan yang mungkin sudah lama menghimpit hati dan pikiran.Â
Memafkan diri bukan berarti melupakan atau mengabaikan kesalahan, namun lebih kepada menerima bahwa kesalahan adalah bagian dari perjalanan kehidupan. Dengan memaafkan diri, kita memberikan kesempatan bagi diri kita untuk belajar, berkembang, dan melangkah maju dengan pandangan yang lebih positif.Â
Kita juga mengembalikan kepercayaan diri yang mungkin telah lama hilang. Jadi, tanyakan pada diri kita,Â
"Apakah saya sudah memberi ruang untuk memaafkan diri saya sendiri?"Â
Sebab, pengampunan adalah langkah pertama untuk mencintai diri dan hidup dengan penuh makna.
Epilog
Menjadi pemeran utama dalam kehidupan kita bukanlah sesuatu yang salah. Setiap orang memiliki hak untuk mengejar impian, menentukan nasib, dan menjadi protagonis dalam kisah hidup mereka sendiri. Namun, kesalahan muncul ketika kita selalu berkeinginan untuk menjadi pemeran utama dalam setiap situasi dan dalam setiap interaksi dengan orang lain.Â
Kehidupan adalah sebuah pentas yang kaya, di mana tidak setiap babak memerlukan kita untuk berada di garis depan. Ada saat-saat di mana kita harus merelakan diri menjadi pemeran pendukung, memberi ruang bagi orang lain untuk bersinar, dan mendukung mereka dalam perjalanan mereka.Â
Memahami kapan harus mengambil alih dan kapan harus mundur adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang seimbang dan harmonis, di mana kita tidak hanya menghargai diri sendiri, namun juga menghargai peran dan kontribusi orang lain dalam narasi kehidupan.
Note:
Terima kasih untuk setiap orang yang datang dan pergi dari hidup saya, dari mereka saya bisa belajar keikhlasan dan segala rasa ego saya. Terima kasih untuk setidaknya memberikan warna baru dan sudut pandang baru dari kehidupan. Semoga kamupun juga!