Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Haruskah Pemberitaan Terkait Pemilu Mendatang Menerapkan Prinsip Jurnalisme Damai?

28 Agustus 2023   10:20 Diperbarui: 28 Agustus 2023   10:24 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak hanya untuk perang, jurnalisme damai dibutuhkan pada konteks pemilu. (Foto dan Ilustrasi oleh Benedictus Adithia)

Penerapan jurnalisme damai dalam pemberitaan pemilu mendatang sangatlah penting. Hal ini bukan hanya untuk menjaga perdamaian masyarakat, tetapi juga untuk memelihara integritas proses demokratis. 

Wartawan memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat, seimbang, dan membantu menciptakan iklim dialog yang konstruktif.

Karakteristik Jurnalisme Damai

Kerusuhan pecah pada 22 Mei 2019 di depan Kantor Bawaslu. (Dok. Pribadi)
Kerusuhan pecah pada 22 Mei 2019 di depan Kantor Bawaslu. (Dok. Pribadi)

Berikut adalah karakteristik jurnalisme damai, yaitu:

  • Memandang pertikaian maupun konflik sebagai sebuah masalah yang harus segera diatasi.
  • Pelaporan kejadian atau peristiwa dengan frame yang lebih luas, berimbang, serta akurat.
  • Didasarkan pada informasi mengenai konflik serta berbagai perubahan yang terjadi.
  • Memberi kesempatan bagi pihak yang sedang berkonflik untuk mencari jalan tengah penyelesaian masalah.
  • Menghindari kata-kata yang mengandung makna provokasi.
  • Tidak memprovokasi konflik.
  • Berfokus pada pemberitaan yang tidak memprovokasi konflik.

Apa Manfaat dari Penerapan Jurnalisme Damai?

Penerapan jurnalisme damai memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Menurunkan ketegangan dalam masyarakat dengan membuat pemberitaan yang jujur dan berimbang.
  • Memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak yang sedang berkonflik untuk mencari jalan tengah penyelesaian masalah.
  • Mendorong rekonsiliasi atas suatu konflik.
  • Menghindari kata-kata yang mengandung makna provokasi dan tidak memprovokasi konflik.
  • Fokus pada pemberitaan yang tidak memprovokasi konflik.
  • Menyebarkan informasi dengan tujuan mempromosikan pemahaman, toleransi, dan perdamaian dalam masyarakat.
  • Mengedepankan empati pada para korban dalam konteks konflik, kekerasan, atau bahkan perang.
  • Menjaga netralitas dalam pemberitaan dan berusaha mengungkapkan kebenaran kedua belah pihak yang terlibat konflik.

Penerapan jurnalisme damai juga dapat menciptakan peluang bagi sebagian masyarakat untuk menjadi pertimbangan dan cara untuk menghargai penyelesaian tanpa kekerasan terhadap suatu konflik yang sedang terjadi.

Iklim Demokrasi Indonesia

Massa menggunakan petasan dalam tindakan anarkisme. (Dok. Pribadi)
Massa menggunakan petasan dalam tindakan anarkisme. (Dok. Pribadi)

Di tengah iklim demokrasi yang melekat dalam tatanan Indonesia, penerapan konsep jurnalisme damai sangatlah relevan dan cocok. Indonesia adalah negara dengan keragaman budaya, agama, dan pandangan politik yang kaya. 

Oleh karena itu, dalam konteks pemilihan umum, diperlukan pendekatan pemberitaan yang mampu mengakomodasi beragam perspektif dan meminimalisir potensi konflik. 

Konsep jurnalisme damai menawarkan solusi yang tepat untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan kepada masyarakat tidak hanya akurat, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai dialog, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan.

Dalam konteks politik yang dinamis, pemberitaan yang penuh konflik dapat merusak kestabilan sosial dan politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun