Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Murahnya Batu Bara, Malah Jadi Perkara?

23 Agustus 2023   10:38 Diperbarui: 23 Agustus 2023   10:45 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disclaimer: Tulisan ini tidak mewakili pandangan pihak lain selain penulis, perbedaan pendapat di dalamnya merupakan hal yang wajar. Penulis hanya membahas salah satu aspek penyumbang polusi yang masih dipelihara.

Sebagai latar belakang, penulis membuat konten ini didasari dengan keresahan yang penulis rasakan. Jika ada yang merasa terwakilkan atau bahkan tidak terwakilkan itu di luar tanggung jawab penulis.

Keresahan warga Jakarta akhir-akhir ini dengan polusi udara mungkin sudah ada di tahap frustasi. Faktanya, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, tercatat ada 638.291 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Ibu Kota selama periode Januari hingga Juni 2023.

Ngabila Salama, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menjelaskan bahwa jumlah ini didapatkan melalui rata-rata kasus ISPA yang tercatat di rumah sakit dan puskesmas di Jakarta.

"Dalam sebulan, rata-rata terdapat 100 ribu kasus ISPA atau pneumonia, seperti batuk dan pilek, di antara penduduk DKI Jakarta yang berjumlah 11 juta orang," kata Ngabila dalam pernyataannya seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com pada Jumat (11/8/2023).

Jumlah kasus ISPA DKI Jakarta (Januari - Juli 2023). (Databoks Katadata)
Jumlah kasus ISPA DKI Jakarta (Januari - Juli 2023). (Databoks Katadata)

Berdasarkan tren yang terlihat, jumlah kasus ISPA tertinggi selama paruh pertama tahun 2023 terjadi pada bulan Maret dengan jumlah 119.734 kasus.

Sementara kasus ISPA mengalami penurunan pada bulan April-Mei, namun kembali meningkat pada bulan Juni 2023 dengan jumlah kasus sebanyak 102.475.

Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta menyatakan bahwa sejumlah masyarakat yang mengalami ISPA diduga akibat buruknya kualitas udara di Jakarta.

Menurut data dari IQAir, pada Selasa (15/8/2023), DKI Jakarta menempati peringkat keempat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun