Mohon tunggu...
Benedictus Adithia
Benedictus Adithia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kompasiana Youth Creator Batch 1 | Journalism Enthusiast

Ben mendefinisikan dirinya sebagai multiplatform storyteller, mencoba mengemas sebuah isu menjadi laporan mendalam berbasis jurnalistik menggunakan pendekatan informasi data sumber terbuka. Follow me on Instagram: @benedictus._

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gelar Pendidikan Tinggi Itu Penting atau Tidak?

20 Juni 2023   20:09 Diperbarui: 24 Juni 2023   00:54 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisuda (Sumber: shutterstock)

It depends, jawaban yang saya miliki saat ini adalah "tergantung". Banyak hal yang bisa dijelaskan dari kata "tergantung" tersebut.

  • Tergantung kamu mau jadi apa
  • Tergantung di mana kamu akan bekerja
  • Tergantung bidang yang digeluti
  • Intinya "tergantung"...

Mungkin jawaban saya ini cukup diplomatis, namun untuk sekarang realitanya memang seperti itu. Bahkan mungkin ke depan, saya beranggapan bahwa gelar mungkin tidak lagi penting hanya untuk mencari pekerjaan.

Kalau memang tujuan dan minatnya ada di dunia akademis mungkin gelar adalah hal yang sangat berguna. Namun, dunia ini juga tidak selamanya harus menjadi akademis.

Hal yang Melatarbelakangi

Pandangan ini mungkin bisa jadi berbeda di setiap negara ya sobat. Karena perlu diingat juga bahwa sistem pendidikan di Indonesia yang berbeda dengan sistem pendidikan di negara-negara lain.

Bisa jadi ini adalah salah satu keresahan saya dengan sistem pengajaran di banyak perguruan tinggi di Indonesia yang terlalu menekankan teori dibanding praktiknya.

Mungkin kita semua sudah mengetahui sistem pendidikan Indonesia mulai dari SD, SMP atau SMA. Waktu di era saya masih bersekolah, saya merasa bosan dan jenuh dengan hampir seluruh mata pelajaran.

Bayangkan saja, sebagai seorang murid kita harus mempelajari belasan mata pelajaran. Bukannya saya tidak mendukung hal tersebut.

Hal tersebut juga sama-sama pentingnya. Bagaimana bisa kita mengenal logika tanpa mempelajari matematika atau bagaiamana bisa saya menulis rangkaian kata ini tanpa belajar Bahasa Indonesia.

Namun, sistem pengajaran yang monoton dan tidak memberikan siswa ruang kreativitas dan ekspresi yang mungkin menyebabkan semuanya terasa bosan dan menjadi beban.

Hal yang Sama di Pendidikan Tinggi

Hal yang sama juga saya rasakan ketika saya berkuliah. Banyak mata kuliah yang seharusnya bisa dijadikan praktik namun sistem pengajarannya menekankan kita pada teori.

Atau fasilitas yang minim juga bisa menjadikan ini sebagai sebuah kendala. Bayangkan saja ketika terdapat mata kuliah fotografi atau videografi, namun peralatan dan perlengkapan yang tersedia minim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun