Dunia kini sedang mengalami digitalisasi di berbagai bidang, termasuk media. Berbicara mengenai media tentunya tidak akan lepas dari perkembangan teknologi.Â
Sadar atau tidak, berbagai media analog seperti televisi, radio, dan koran kini mulai tergantikan. Survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada 2018 menunjukkan hanya 13,31% dari masyarakat yang masih mendengarkan radio dan 14,92% yang membaca surat kabar. (databoks.katadata.co.id).Â
Hal tersebut tentunya membawa perubahan dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat.Â
Sebelum hadirnya internet dan media digital, kita sering berkumpul bersama kerabat untuk menonton acara TV kesukaan, membaca koran atau mendengarkan radio bersama untuk mendapatkan informasi. Saat ini, setiap orang telah sibuk dengan gadget mereka masing-masing.
Namun, jika kita telaah lagi, kehadiran media digital belum sepenuhnya menggantikan media analog loh! Masih banyak kelompok masyarakat yang tetap menggunakan media analog. Industri penyiaran pun masih dikuasai oleh media-media analog.
Media analog tidak dapat disamakan dengan media digital. Kedua media tersebut memiliki kekhasannya masing-masing dan menentukan target pasarnya sendiri.Â
Mari simak apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan media digital dan media analog yang membuat keduanya masih eksis hingga saat ini.
Media Digital VS Media Analog
Untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari media digital dan media analog, yuk pahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan media digital dan media analog.
Brian Caroll dalam bukunya yang berjudul Writing For Digital Media memaparkan bahwa media analog merupakan media yang hadir sebelum kemunculan internet. Media analog juga dikenal sebagai media massa yang memiliki bentuk fisik seperti radio, koran, majalah, tape, dll.Â
Di sisi lain, media digital merupakan media yang hadir dari digitalisasi atas perkembangan teknologi. Media digital merupakan media yang interaktif dan memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan berita secara online. Bentuk dari media digital seperti media sosial, website, portal berita, dsb.
Perbedaan yang jelas terlihat dari media interaktif. Media digital bersifat real time dan memungkinkan pembacanya untuk memberikan feedback atau respons seperti berbagi, memberi komentar, likes, dll.
Kelebihan dan Kekurangan
Pada bagian ini, kita akan melihat beberapa aspek yang dapat menggambarkan kelebihan dan kekurangan dari media digital dan media analog.
Kredibilitas
Berita yang dikeluarkan oleh media analog cenderung dinilai lebih kredibel. Hal ini dikarenakan berita tersebut melalui proses yang cukup panjang dan hanya dapat dikeluarkan oleh perusahaan tertentu untuk kepentingan umum.
Biasanya peristiwa yang terjadi pada hari ini, baru bisa diberitakan esok harinya oleh media analog untuk memastikan akurasi berita. Berbeda dengan media digital yang bersifat real time dan bisa di update kapanpun oleh siapapun.Â
Banyaknya situs web dan kemudahan menyebarkan artikel di internet membuat isu kredibilitas pada media digital lebih tinggi dibandingkan pada media lainnya. Maka dari itu dibutuhkan pembaca yang kritis dan penulis yang kompeten.
Brian Caroll mengemukakan tiga peran untuk mengetahui kredibilitas media digital, yakni:
Komunikator Pesan: penulis harus memiliki keahlian dalam menyampaikan pesan yang menarik, menghibur, provokatif, atau dengan cara mendalam.
Penyelenggara Informasi: pengorganisasian pesan dan melihat penting tidaknya sebuah informasi.
Penerjemah: dalam menyampaikan informasi, penulis harus bisa memilih media yang tepat.
Terdapat pula beberapa elemen yang dapat meningkatkan kredibilitas dalam media digital, seperti grafik berkualitas tinggi, tulisan yang baik, informasi kontak lengkap, tautan dengan situs yang relevan, dsb.
Interaktif
Digitalisasi media memungkinkan pembaca untuk berinteraksi dan merespon berita dalam bentuk komentar, likes, berbagi, sehingga terjadi komunikasi dua arah. Media analog tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut karena keterbatasan yang ada.Â
Transparansi
Transparansi merupakan aspek penting dalam menyusun berita, baik di media analog maupun media digital. Harus ada keterbukaan dari penulis kepada pembaca. Keterbukaan ini dapat berbentuk mengakui adanya kekeliruan informasi, mencantumkan sumber yang digunakan, menerima kritik, dll.
Dalam hal ini, perbedaan yang ada yakni dari cara penyampaian feedback. Pada media digital pembaca dapat memberikan koreksi atau kritik dan saran secara langsung.
Pada media analog dibutuhkan proses yang lebih panjang mulai dari pengajuan kepada perusahaan terkait, yang sifatnya bertahap.
Bias
Media digital cenderung lebih bias dalam tulisan yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan penulis mampu memasukkan perspektifnya dalam menulis artikel. Sedangkan, media analog memegang teguh prinsip objektivitas dalam bekerja.Â
Tulisan yang dihasilkan oleh media analog cenderung tidak provokatif dan ditulis untuk kepentingan bersama.
Dari paparan di atas dapat dilihat bahwa media digital dan media analog memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Media tersebut bisa saling melengkapi dan saling jalan beriringan.
Hal yang perlu penting adalah bagaimana kita sebagai pembaca bijak memilah informasi terutama di era digitalisasi saat ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H