Terdapat pula beberapa elemen yang dapat meningkatkan kredibilitas dalam media digital, seperti grafik berkualitas tinggi, tulisan yang baik, informasi kontak lengkap, tautan dengan situs yang relevan, dsb.
Interaktif
Digitalisasi media memungkinkan pembaca untuk berinteraksi dan merespon berita dalam bentuk komentar, likes, berbagi, sehingga terjadi komunikasi dua arah. Media analog tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut karena keterbatasan yang ada.Â
Transparansi
Transparansi merupakan aspek penting dalam menyusun berita, baik di media analog maupun media digital. Harus ada keterbukaan dari penulis kepada pembaca. Keterbukaan ini dapat berbentuk mengakui adanya kekeliruan informasi, mencantumkan sumber yang digunakan, menerima kritik, dll.
Dalam hal ini, perbedaan yang ada yakni dari cara penyampaian feedback. Pada media digital pembaca dapat memberikan koreksi atau kritik dan saran secara langsung.
Pada media analog dibutuhkan proses yang lebih panjang mulai dari pengajuan kepada perusahaan terkait, yang sifatnya bertahap.
Bias
Media digital cenderung lebih bias dalam tulisan yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan penulis mampu memasukkan perspektifnya dalam menulis artikel. Sedangkan, media analog memegang teguh prinsip objektivitas dalam bekerja.Â
Tulisan yang dihasilkan oleh media analog cenderung tidak provokatif dan ditulis untuk kepentingan bersama.
Dari paparan di atas dapat dilihat bahwa media digital dan media analog memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Media tersebut bisa saling melengkapi dan saling jalan beriringan.
Hal yang perlu penting adalah bagaimana kita sebagai pembaca bijak memilah informasi terutama di era digitalisasi saat ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H