Mohon tunggu...
Wulan Setyawati Hermawan
Wulan Setyawati Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

choose to grow, self. 🌼

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menelusuri Penulisan Digital yang Kaya Akan Manfaat

8 September 2021   08:51 Diperbarui: 8 September 2021   09:45 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ASTEC-INC.ORG

Apakah Anda sering menulis di ruang digital?

Sebagian besar dari kita pasti pernah menulis di ruang digital seperti sosial media atau website dan blog. Sayangnya, kita cenderung acuh tak acuh dengan tulisan yang kita hasilkan dan tidak sadar akan pentingnya penulisan digital. Kebiasaan ini membawa kita tidak memahami esensi dan manfaat yang dapat kita peroleh.

Menilik realitas saat ini, kehidupan kita mulai mengalami transformasi menjadi serba digital dan bergantung pada internet. Perubahan tersebut tentunya memberikan dampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk perihal menulis.

Dunia digital membuka peluang agar hasil tulisan individu dapat dibagikan secara cepat ke seluruh penjuru dunia. Jejaring yang kuat terbentuk oleh dunia digital yang begitu luas dan menciptakan individu yang memiliki dua peran, yakni sebagai sender dan receiver. Lebih dari pada itu, dunia digital juga memberikan manfaat lain bagi individu, baik dalam mengembangkan diri maupun perihal menunjang kehidupan.

Menulis bukanlah perihal mudah, terlebih pada ruang digital. Namun, penulisan digital dapat dipelajari dan membawa begitu banyak keuntungan. Untuk mampu menulis pada ruang digital, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu penulisan digital dan manfaat yang akan kita peroleh. 

Menguak Penulisan Digital

Penulisan digital merupakan salah satu bentuk transformasi suatu kebiasaan dalam kehidupan yang memberikan warna baru. 

Secara logis, penulisan digital merupakan praktik menghasilkan suatu karya berupa kata-kata yang tertulis dan disebarluaskan melalui internet. Artinya, penulisan digital merupakan platform atau wadah bagi individu untuk berekspresi secara bebas dan tak terbatas. Karya tulisan tersebut dapat disiarkan secara global dan terbuka. 

Keterbukaan ruang digital menuntut individu agar lebih berhati-hati dan memahami etika dalam berselancar di dalamnya. Penulisan digital mengharuskan individu menjadi sosok yang kritis dan mampu berpikir secara komprehensif terhadap hasil tulisannya. (DeVos, Aadahl, & Hicks, 2010, h. 7).

Menulis tentunya bukan tanpa alasan maupun tujuan. Penulisan digital memiliki tiga tujuan utama, yakni:

  1. Menyadari bahwa penulisan digital tidak sebatas keterampilan atau skill, namun merupakan bagian dari alat untuk berinteraksi dengan menyampaikan gagasan dan ekspresi secara global.

  2. Melihat trend hingga membantu dalam penelitian dan masalah penulisan digital.

  3. Menawarkan solusi dan model praktis dalam pengajaran penulisan digital.

Aktivitas dalam dunia digital membutuhkan dan melibatkan berbagai keterampilan sosial. Dalam tradisi menulis atau literasi, terdapat beberapa skill yang secara perlahan melekat dalam diri individu, yakni keahlian dalam penelitian, keterampilan teknis, hingga analisis kritis. 

Keahlian dan keterampilan tersebut bermanfaat bagi individu dalam mengembangkan diri dan membentuk individu dengan critical thinking. Skill atau keahlian yang telah disebutkan merupakan beberapa contoh manfaat dalam praktik menulis digital yang akan semakin berkembang dengan dukungan kerjasama dan jejaring yang dimiliki. (DeVos, Aadahl, & Hicks, 2010, h. 11). 

Koneksi yang kuat dan dunia yang bebas memungkinkan individu untuk terlibat langsung atau berpartisipasi dalam mengutarakan pandangan maupun ide-idenya melalui internet dan media sosial. Menurut DeVos, Aadahl, & Hicks, 2010: 11-12, terdapat beberapa bentuk dari budaya partisipatif individu dalam penulisan digital, yakni play, performance, simulation, appropriation, multitasking, distributed cognition, collective intelligence, judgement, transmedia navigation, networking, negotiation, dan visualization.

  • Play, bereksperimen dalam menyelesaikan masalah di lingkungan sekitar.

  • Performance, melakukan improvisasi dengan identitas.

  • Simulation, menafsirkan makna atau fenomena yang ada.

  • Appropriation, mengkombinasikan berbagai konten media dan mengambil sampel.

  • Multitasking, mengamati lingkungan dan mengalihkan fokus sesuai dengan kebutuhan.

  • Distributed Cognition, mampu menggunakan perangkat baik software maupun hardware. 

  • Collective Intelligence, bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama dengan cara mencari pengetahuan.

  • Judgement, mengevaluasi dan melihat kredibilitas sumber informasi.

  • Transmedia Navigation, mengikuti alur cerita dan informasi.

  • Networking, mencari dan menyebarkan informasi.

  • Negotiation, menghormati berbagai perspektif dan memahami norma yang berlaku.

  • Visualization, menafsirkan dan menggambarkan data dan menemukan pola serta trend.

Menunjang Kehidupan

Di era digital dewasa ini, membuka begitu banyak kesempatan dan lapangan pekerjaan baru yang kian bermunculan. Dalam dunia penulisan pun terdapat inovasi perihal pekerjaan. 

Ketika kita mengunggah postingan di laman Instagram yang disertai dengan caption, mengunggah tweet, menulis pada website maupun blog, hingga memberikan deskripsi pada produk di e-commerce untuk kepentingan bisnis merupakan bagian dari penulisan digital. Cara penulisan dan penyampaian individu begitu mempengaruhi engagement atau respon dari receiver sehingga kini mulai muncul berbagai pekerjaan seperti Content Writer, Copywriter, Social Media Specialist, dsb. 

Berbagai pekerjaan tersebut membutuhkan skill atau keahlian khusus untuk mendistribusikan konten pada media digital. Hal ini dikarenakan tulisan yang dipublikasikan pada media digital akan menjadi rekam jejak individu maupun organisasi. Tulisan yang ada di internet pun mampu membentuk opini atau citra publik dan personal branding. 

Penulisan digital merupakan suatu praktik yang kompleks untuk menghasilkan karya yang mampu diterima oleh publik. Maka dari itu, peluang kerja dalam menulis digital begitu besar dan sangat penting untuk dikuasai agar mampu menciptakan konten yang berbobot dan berguna bagi masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengetahui pentingnya penulisan digital dan manfaat yang dapat kita peroleh darinya. Kesadaran akan pentingnya penulisan naskah digital perlu ditingkatkan lagi dalam menciptakan lingkungan yang nyaman.

Referensi:

National Writing Project, DeVoss, D. N., Eidman-Aadahl, E, & Hicks, T. (2010). Because digital writing matters: Improving student writing in online and multimedia environments. San Francisco, CA: Jossey-Bass, A Wiley Imprint.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun