Menawarkan solusi dan model praktis dalam pengajaran penulisan digital.
Aktivitas dalam dunia digital membutuhkan dan melibatkan berbagai keterampilan sosial. Dalam tradisi menulis atau literasi, terdapat beberapa skill yang secara perlahan melekat dalam diri individu, yakni keahlian dalam penelitian, keterampilan teknis, hingga analisis kritis.Â
Keahlian dan keterampilan tersebut bermanfaat bagi individu dalam mengembangkan diri dan membentuk individu dengan critical thinking. Skill atau keahlian yang telah disebutkan merupakan beberapa contoh manfaat dalam praktik menulis digital yang akan semakin berkembang dengan dukungan kerjasama dan jejaring yang dimiliki. (DeVos, Aadahl, & Hicks, 2010, h. 11).Â
Koneksi yang kuat dan dunia yang bebas memungkinkan individu untuk terlibat langsung atau berpartisipasi dalam mengutarakan pandangan maupun ide-idenya melalui internet dan media sosial. Menurut DeVos, Aadahl, & Hicks, 2010: 11-12, terdapat beberapa bentuk dari budaya partisipatif individu dalam penulisan digital, yakni play, performance, simulation, appropriation, multitasking, distributed cognition, collective intelligence, judgement, transmedia navigation, networking, negotiation, dan visualization.
Play, bereksperimen dalam menyelesaikan masalah di lingkungan sekitar.
Performance, melakukan improvisasi dengan identitas.
Simulation, menafsirkan makna atau fenomena yang ada.
Appropriation, mengkombinasikan berbagai konten media dan mengambil sampel.
Multitasking, mengamati lingkungan dan mengalihkan fokus sesuai dengan kebutuhan.
Distributed Cognition, mampu menggunakan perangkat baik software maupun hardware.Â
Collective Intelligence, bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama dengan cara mencari pengetahuan.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!