Mohon tunggu...
Wulan Setyawati Hermawan
Wulan Setyawati Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

choose to grow, self. 🌼

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Atasi Impulsif, Jadi Financial Minimalist

19 Maret 2021   21:56 Diperbarui: 19 Maret 2021   23:00 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika berbicara tentang kehidupan minimalis, tentunya tidak akan lepas dari stereotype masyarakat terkait hidup hemat atau "pelit". Namun minimalis bukan sebatas bagaimana kita menjadi seorang yang hemat. Jauh dari pada itu, hidup minimalis membantu kita untuk memahami apa yang menjadi prioritas, dan mampu membedakan antara kebutuhan hidup dan keinginan pribadi.

Salah satu tantangan besar dalam menerapkan gaya hidup minimalis adalah sikap impulsif seorang individu. Impulsif merupakan tindakan emosional yang dilakukan oleh individu. 

Dalam hal ini, kita akan menilik konteks pembelian impulsif. Menurut Rook dalam Aditya, dkk (2020: 261), pembelian impulsif merupakan sikap yang sering kali muncul secara spontan dan tiba-tiba untuk melakukan pembelian yang tidak dipertimbangkan dan tidak dapat ditahan. 

Perilaku impulsif ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik secara internal maupun eksternal, seperti pengalaman individu, budaya, spasial, dan lain-lain. Pembelian yang dilakukan secara impulsif dan tak terkendali dapat membawa pada perilaku konsumtif yang akan dilakukan oleh individu.

Untuk mengatasi sikap impulsif ini tentunya bukanlah suatu yang mudah, karena mengubah kebiasaan dan mengontrol emosi individu. Belajar menjadi seorang minimalist merupakan salah satu cara untuk menekan sikap impulsif yang telah menjadi suatu kebiasaan. Komunitas Lyfe With Less merupakan salah satu wadah untuk mempelajari gaya hidup minimalis ini. 

Menjadi komunitas #BelajarJadiMinimalis di Indonesia, Lyfe With Less menyediakan berbagai informasi dan sudut pandang hidup minimalis. Informasi yang diberikan pun terbuka bagi seluruh kalangan yang dapat diakses pada platform online komunitas, seperti Instagram, Spotify, Website, dll. Untuk bergabung menjadi bagian dari komunitas ini, bukanlah suatu hal yang sulit, karena komunitas Lyfe With Less terbuka bagi siapa pun.

Dalam proses analisis sosial, saya telah sampai pada tahap kunjungan lapangan. Saya telah melakukan kunjungan online kepada komunitas dari berbagai platform, seperti melalui akun Instagram (@lyfewithless), mengunjungi website resmi (www.lyfewithless.com), hingga bergabung menjadi anggota komunitas di Telegram. Dari berbagai kunjungan tersebut, saya mendapatkan berbagai wawasan dan perspektif baru yang begitu bermanfaat, salah satunya dari segi keuangan. 

Menurut pengamatan saya, pada bulan Maret ini Lyfe With Less mengusung tema Financial Minimalist. Hal ini dapat dilihat dari berbagai konten yang dihasilkan.  Konsep financial minimalist ini merupakan salah satu hal yang banyak dibicarakan dan menjadi perhatian masyarakat luas. Hal ini dikarenakan pada masa pandemi seperti saat ini, banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi. 

Pada awal bulan, Lyfe With Less membuat #FinancialMinimalistChallenge di Instagram. Hal ini dilakukan untuk membantu kita agar lebih bijak dalam mengontrol keuangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun