Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Menjadi Pria Menyebalkan

22 Januari 2014   11:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:35 2199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah anda hai para pria, bahwa rata rata wanita melakukan banyak hal luar biasa, ekstrim bahkan berbahaya, dengan tujuan ingin kelihatan cantik menarik di mata anda?. Sesungguhnya anda adalah jenis kelamin yang beruntung, karena kecantikan lahir-batin seorang wanita, pada akhirnya dipersembahkan untuk anda sang pria pilihan.

Wanita mengagumi pria yang dengan kehadirannya saja mampu memberi rasa tenang dan dilindungi. Jangan heran banyak wanita jatuh cinta tergila gila dengan mafia, atau pria berkedudukan tinggi yang berkuasa, karena mengagumi ketenangan, ketegasan, sekaligus sisi macho yang memberi rasa aman. Stigma "kaum lemah" sepertinya belum sepenuhnya punah karena modernitas. Wanita ingin dilindungi dan pria sejati akan bangga dan sepenuh hati melakukannya. Klop bukan?.

Pria pendiam bukan berarti membosankan. Ada magnet sangat kuat memancar dari pria yang cool, irit kata kata namun kaya dengan tindakan. Wanita justru ilfil dengan laki laki yang terlalu banyak bicara dan sok tahu. Berdekatan dengan pria pecicilan justru menimbulkan reaksi alergi pada wanita karena menganggap ada saingan yang aneh.

Kelebihan wanita terletak pada kemampuan non-verbal mengekspresikan perasaan dan emosinya. Namun kebanyakan pria tidak dibekali kemampuan khusus untuk membaca bahasa tubuh sebaik wanita. Artikel ini secara umum memberi petunjuk kepada pria, agar jangan sampai menjadi pribadi yang menyebalkan di mata wanita.

Seorang  gentleman adalah seorang yang disegani sesama kaumnya, dan disukai para wanita. Selera wanita yang beragam dan unik, membuat saya tidak dapat secara spesifik menuliskan apa yang dikehendaki masing masing wanita dari seorang pria. Tapi saya tahu yang tidak disukai wanita.

Ini yang membuat pria menyebalkan di mata wanita:

- Kasar, tidak sopan dan meremehkan orang lain. Pria dinilai bukan saja lewat perilakunya terhadap wanita yang dikejarnya, tapi sikapnya secara umum kepada orang lain, terutama kepada mereka yang statusnya lebih rendah.

Jika makanan yang dipesan tidak sesuai, jangan membentak bentak pelayan dan ribut sampai seisi restoran hening. Cukup panggil kepala pelayan dan minta ditukar sesuai pesanan. Simple, efisien, beretiket dan membuat wanita merasa bahwa anda dapat mengatasi urusan kecil dengan efektif tanpa banyak ribut ribut.

- Hobby mengkritik dan memberi pendapat tanpa diminta. Pria yang sukses dan berpikiran maju, mengurusi hal hal penting yang perlu diurusi. Kalau semua dikritik dan memberikan pendapat tanpa diminta, kapan dia punya waktu mengurusi yang perlu diurusi agar hidupnya cepat mapan?.

- Suka mengeluh. Pria yang suka mengeluh sebenarnya secara langsung menunjukkan bahwa dia tidak memiliki kemampuan mengatasi situasi dan memecahkan masalah.  Wanita akan menyimpulkan,  kalau masalahnya sendiri tidak bisa diatasi dan hanya bisa mengeluh, bagaimana nanti kalau sudah jadi pendamping hidup dan mengepalai keluarga?.  Bisa migren mendengar keluh kesahnya menyalahkan orang lain atas kegagalan dan ketidak mampuannya sendiri.

- Pria NATO (no action talk only). Tidak salah menceritakan cita cita dan impian anda kepada orang lain atau wanita yang ditaksir, tapi menjadi menyebalkan bagi wanita ketika melihat pria lebih banyak berkisah tentang mimpinya daripada bekerja meraih apa yang dicita citakan.  Mencintai wanita berarti mengutamakan kebahagiaan dan kenyamanan wanita yang dicintai sama besarnya dengan kebahagiaan dirinya sendiri. Tidak ada yang lebih menyebalkan bagi wanita selain melihat pria pemalas tapi mulut besar.

- Pria yang siang malam hidup dan pembicaraanya hanya berputar pada  sepak bola, mobil dan  remote TV  mencari berita atau program olah raga. Cobalah memahami bahwa rata rata wanita tidak tertarik dengan sepak bola, sama dengan tidak tertariknya anda terhadap drama seri  Korea dan sinetron lebay tanpa akhir.

- Pria yang tidak mau mendengarkan dan sok tahu. Ketika wanita bicara, dia ingin didengarkan lebih dulu dengan konsentrasi penuh. Kecuali kalau dia mengatakan bahwa aku butuh pendapatmu maka silahkan anda panjang lebar berpendapat dan memberikan saran.

Ketika wanita mengeluh, bukan berarti dia meminta anda menyelesaikan masalahnya. Lebih sering dia hanya ingin didengarkan dengan penuh simpati dan pengertian.

Wanita sebal dengan pria yang memotong pembicaraannya dan langsung memberi petunjuk dan nasehat tanpa diminta. Otak pria yang logis dan rasional sering mengartikan bahwa semua curhatan memerlukan jalan keluar. Dan tanpa ingin membuang waktu, langsung memberi masukan.

Jika ini yang anda lakukan, maka wanita akan merasa tidak diindahkan perasaannya. Dia akan merasa anda tidak cukup peduli dengannya.  Sayang kalau justru niatan baik anda membantu dengan memberi saran,  malah membuatnya berbalik mencari pria lain yang mampu membuatnya merasa didengar.

-Pria yang tidak pernah memuji. Percayalah dimanapun juga, wanita senang dipuji. Berikan pujian tulus sewajarnya. Selalu ada hal baik yang bisa anda jadikan bahan untuk memujinya. Tidak melulu soal penampilan dan fisik, tapi hal kecil seperti menyatakan betapa enak masakannya, betapa rapih rumah yang dia tata, betapa anda menyukai seleranya ketika membelikan anda kemeja, dan lain lain.

Kalau anda memang tidak bisa memuji, maka cincin berlian selalu mampu mengatakan lebih banyak daripada yang bisa anda pahami.

Senyum dong... mana senyumnya ? Kok mendadak  jadi sunyi begini ?.

Mudah mudahan sunyi karena sedang merenungkan isi artikel ini dan bukan karena hampir tersedak gara gara cincin berlian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun