Mohon tunggu...
Ellen Maringka
Ellen Maringka Mohon Tunggu... wiraswasta -

Akun Ini Tidak Aktif Lagi dan Tidak Akan Aktif Lagi di Kompasiana. Tidak menerima atau membalas pesan di Inbox.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Menjadi Pria Menyebalkan

22 Januari 2014   11:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:35 2199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Pria yang siang malam hidup dan pembicaraanya hanya berputar pada  sepak bola, mobil dan  remote TV  mencari berita atau program olah raga. Cobalah memahami bahwa rata rata wanita tidak tertarik dengan sepak bola, sama dengan tidak tertariknya anda terhadap drama seri  Korea dan sinetron lebay tanpa akhir.

- Pria yang tidak mau mendengarkan dan sok tahu. Ketika wanita bicara, dia ingin didengarkan lebih dulu dengan konsentrasi penuh. Kecuali kalau dia mengatakan bahwa aku butuh pendapatmu maka silahkan anda panjang lebar berpendapat dan memberikan saran.

Ketika wanita mengeluh, bukan berarti dia meminta anda menyelesaikan masalahnya. Lebih sering dia hanya ingin didengarkan dengan penuh simpati dan pengertian.

Wanita sebal dengan pria yang memotong pembicaraannya dan langsung memberi petunjuk dan nasehat tanpa diminta. Otak pria yang logis dan rasional sering mengartikan bahwa semua curhatan memerlukan jalan keluar. Dan tanpa ingin membuang waktu, langsung memberi masukan.

Jika ini yang anda lakukan, maka wanita akan merasa tidak diindahkan perasaannya. Dia akan merasa anda tidak cukup peduli dengannya.  Sayang kalau justru niatan baik anda membantu dengan memberi saran,  malah membuatnya berbalik mencari pria lain yang mampu membuatnya merasa didengar.

-Pria yang tidak pernah memuji. Percayalah dimanapun juga, wanita senang dipuji. Berikan pujian tulus sewajarnya. Selalu ada hal baik yang bisa anda jadikan bahan untuk memujinya. Tidak melulu soal penampilan dan fisik, tapi hal kecil seperti menyatakan betapa enak masakannya, betapa rapih rumah yang dia tata, betapa anda menyukai seleranya ketika membelikan anda kemeja, dan lain lain.

Kalau anda memang tidak bisa memuji, maka cincin berlian selalu mampu mengatakan lebih banyak daripada yang bisa anda pahami.

Senyum dong... mana senyumnya ? Kok mendadak  jadi sunyi begini ?.

Mudah mudahan sunyi karena sedang merenungkan isi artikel ini dan bukan karena hampir tersedak gara gara cincin berlian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun