Seperti seorang perempuan yang menari atas tubuhnya
rahim tempat ia berteduh atas luka-lukanya
terbaring tanpa terobati, luka adalah sepi
dosa-dosa adalah darah yang ia minum ketika doa adalah suram.
tombak yang tajam menikam rahimnya, seakan-akan membunuhnya
darah yang mengalir begitu pilu dalam kelabuh,
kesepian kajam merobek hati dan batin tanpa henti.
seorang perempuan perawan itu meminum darahnya
tubuh dan daging tanpa malu berdiri tak takut pilu
jalan-jalan adalah duri yang dia rintis
tubuh adalah alas kaki yang ia gunakan untuk berjalan,
senyum dari pipi paling romantis ketika ia lupa
jalan paling gila dikalah kaki yang kuat mampu berjalan sendiri.
senja yang begitu indah seperti rahimmu,
ketika sumpah pada malam yang panjang,
dan doa-doa adalah senjata untuk melindungi langkahmu.
_b.niai Ambon 2024
(untuk perempuan rahim terluka.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H