Karena hal tersebut banyak wisatwan yang memusatkan kegiatan untuk berfoto maupun swafoto di sekitaran spot ini.Â
Halaman yang rindang akan pepohonan membuat kami menikmati istirahat dengan duduk di kursi sepanjang halaman tersebut. Melihat lalu lang wisatawan dan menikamti jajanan yang kami beli saaat turun dari Pasar Djohar.
Perjalanan pun kami lanjutkan dengan mengitari bangunan-bangunan sekitar kawasan tersebut.Â
Terdapat bangunan yang membuat saya terkejut lagi yaitu gedung yang memiliki papan nama 'Soesmans Kantoor' dan terpikir di benak saya bahwa gedung ini dulunya memang sebuah pusat adminstratif atau kantor. Ternyata benar saja, saya melihat informasi tersebut di internet bahwa gedung imigrasi pada era kolonial.Â
Soesmans tersebut adalah nama pendiri bangunan tersebut yang berfokus pada perdangangan dan mengalami perubahan menjadi perusahaan imigrasi pekerja Belanda saat itu.Â
Terlihat di depan bangunan tersebut beberapa pasangan melakukan sesi foto prewedding dengan konsep pengambilan latar bangunan eropa kuno.
Matahari yang perlahan tenggelam membuat kami untuk memutuskan bahwa perjalanan di kawasan ini teah selesai. Akan tetapi saya bersama keluarga inti memutuskan untuk berpisah dengan rombongan keluarga lainnya.Â
Ada whislist yang mesti dan wajib dilaksanakan yaitu mencari kuliner di sekitar kawasan ini. Benar saja perjalanan jalan kaki kami menuju Pasar Djohar disuguhkan beberapa warung makanan salah satunya Nasi Goreng Babat Pak Karmin.Â
Saya sebenarnya sudah menginikan makanan ini saat pertama berada di Semarang, keinginan yang tersampaikan ini menjadikan perjalanan di Kota Lama ini sangat memuaskan.Â
Menutup kegiatan berwisata ini tidak lupa membeli oleh-oleh di kawasan Kota Lama yaitu wingko babad. Jajanan manis ini sangat cocok untuk dibawa sebagai oleh-oleh yang khas dari Semarang.