Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Interview Session, Sandy Andarusman dan Edukasi Musik

1 Agustus 2023   19:38 Diperbarui: 2 Agustus 2023   02:00 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Potongan rambutnya eksentrik, dengan warna rambut kuning emas ia memainkan stik drumnya dengan piawai. Dialah Sandy Andarusman, beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk bertemu Sandy Andarusman drumer dari band Pas Band.

Bagi kalian gen Z, Pas Band merupakan sebuah band rock alternatif era 90an yang digawangi oleh Bengbeng (gitar), Trisno (bass), Sandy (drum), dan Yukie (vokal). Mereka pernah ikut bermain dalam film Ada Apa dengan Cinta (2002) dengan lagu Kesepian Kita ft. Tere.

Saya berkesempatan bertemu Sandy dan berbicara tentang pentingnya musik untuk perkembangan otak anak. Menurut Sandy anak-anak harus diajarkan bermain instrumen drum sejak dini.

"Anak-anak harus diajarkan instrumen drum saat dia masih di golden age (2-6 tahun), karena itu adalah masa di mana otak mereka sedang berkembang, dan mereka harus mengembangkan otak kanan (tentang kesenian)," katanya.

Bagian otak yang tengah mengalami perkembangan adalah motorik halus dan motorik kasar.

"Sebab itu berkaitan dengan motorik halus dan motorik kasar mereka. Kecerdasan anak itu, akan berkembang lebih bagus dan lebih cepat, saat anak itu bersentuhan dengan seni musik," jelas Sandy.

Menurutnya, anak di bawah usia 10 tahun sangat menyukai alat pukul perkusi.

"Anak di bawah 10 tahun itu sangat menyukai alat pukul perkusi, karena nggak perlu effort terlalu besar dan mereka sudah bisa mengeluarkan bunyi-bunyian," jelas drummer yang juga merangkap MC ini.

Anak pada usia ini juga sudah bisa merasakan dampak dari bermain instrumen perkusi.

"Anak pada usia ini sudah bisa mendapatkan impact dari pukulan tersebut. Jangan heran kalau anak-anak itu senang mukul panci, pukul meja, karena itu adalah naluri mereka untuk berkesplorasi," terangnya.

Dampak di sini adalah respons dari aktivitas perkusi yang anak mainkan.

"Si anak tadi bisa melihat, kok orang ketawa ya, kalau saya pukul ini (panci/benda yang dijadikan instrumen perkusi), biasanya dia akan mengulangi itu terus, mukul meja, mukul kursi, kok suaranya beda, maka dia akan bereksplorasi lagi," kata pria ekspresif ini.


Sandy bersama grup Pas Band kini telah rampung menggarap albumnya yang ke-10.

"Saya bersama Pas Band baru saja selesai rilis album ke-10, kita sedang menikmati jadwal konser yang mendadak penuh, pascapandemi kemarin," ungkapnya.

Ia juga tengah sibuk mengasuh 3 cabang sekolah musiknya serta beberapa aktifitas lainnya.

"Selain itu saya masih mengasuh, 3 cabang sekolah musik saya di Jakarta, Solo, dan Jogja. Saya juga masih siaran radio dan masih nge-MC sampe sekarang. Allah masih kasih kesempatan bagi saya untuk berkontribusi, mengembangkan diri, dan dipercaya sama orang," terang Sandy menutup wawancara kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun