Mohon tunggu...
Ben Baharuddin Nur
Ben Baharuddin Nur Mohon Tunggu... Profesional -

Menulis untuk berbagi, membaca untuk memahami dan bekerja untuk ibadah, Insya Allah. | email: ben.bnur@gmail.com | twitter :@bens_369

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Gerdema Bukan Basa-basi, Saatnya Percaya kepada Rakyat

1 Desember 2014   06:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fakta lain yang menarik setelah si penjual memasang CCTV sebagai rangkaian dari penelitiannya, ia juga melihat ada sejumlah pembeli yang tidak membayar yang hanya berpura-pura menyimpan sesuatu ke dalam kotak lalu pergi. Tetapi perilaku negatif itu tidak membuat si penjual hotdog merugi karena ternyata dengan kepercayaan yang diberikan lebih banyak orang yang mengapresiasinya daripada yang melanggarnya.

Pembelajarannya adalah bahwa dengan kepercayaan yang diberikan kepada perangkat pemerintahan desa untuk menjalankan pelayanan mungkin tidak semuanya menjalankan dengan baik, tetapi dapat diyakini bahwa diantara yang tidak bertanggungjawab akan lebih banyak yang menjalankan tanggungjawabnya dengan benar, dan merekalah yang akan menjaga kelangsungan dari GERDEMA tersebut ke depan.

Dengan Trust yang tinggi seperti ditulis di dalam buku Speed of Trust, akan sekaligus berarti low cost atau biaya menjadi rendah alias efisien.  Bagaimana membuktikannya? Sederhana saja. Lihatlah lingkungan yang kesalingpercayaan diantara masyarakatnya tinggi dan mereka juga percaya penuh kepada satuan pengamanan yang bertugas, maka mereka tidak perlu membangun pagar yang tinggi, memasang CCTV, membiayai anjing penjaga rumah dan sebagainya. Bukankah itu berarti biaya hidup lebih murah?

Makanya dengan kepercayaan yang besar yang diberikan kepada aparat desa, banyak hal yang bisa dihemat sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat lebih efisien.

[caption id="attachment_357087" align="aligncenter" width="620" caption="Lihatlah latar belakang dimana DR. Yansen TP., M.Si, Bupati Malinau menyalami aparat desa. Itulah salah satu kantor desa di Malinau buah dari GERDEMA | Ilustrasi : Buku Revolusi dari Desa | "]

1417366888800009482
1417366888800009482
[/caption]

Garuda di Dada dan di Perutku

Dari buku ini terkonfirmasi bahwa GERDEMA telah membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan desa-desa di Malinau, bukan hanya fisik desanya tetapi yang terpenting perubahan perilaku masyarakat dan aparat desanya.

Yansen antara lain menemukan bahwa dengan dijalankannya GERDEMA tersebut, tumbuh partisipasi aktif masyarakat dalam menjalankan pemerintahan secara bersih dan tulus. Selain itu, demokrasi yang merupakan ciri khas desa sebagai daerah otonom tumbuh lebih baik dan terhindar dari sekedar adu kekuatan dan saling mendukung yang tidak proporsional.

Kepemimpinan di tingkat desa tentu saja semakin dinamis karena mereka melihat dan merasakan arti penting pemimpin untuk menggerakkan perubahan secara bersama-sama. Yansen juga mencatat peningkatan efisiensi dalam pemanfaatan anggaran dan efektivitas dalam pencapaian tugas dan fungsi pelayanan pemerintahan desa.

Sedikitnya Yansen mencatat 13 capaian penting dari GERDEMA tersebut yang tentu saja siap untuk dikonfirmasi setiap saat di Kabupaten Malinau. Namun di atas semua itu, tentu saja tumbuh kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang kebetulan berbatasan dengan negeri jiran Malaysia yang kata orang selama ini lebih menggiurkan daripada negeri sendiri.

“Jadi dengan kemajuan yang dicapai oleh desa-desa di Malinau setidaknya kita bisa menciptakan kemandirian ekonomi sehingga masyarakat kita selain dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan penduduk Kabupaten tetangga, kita juga bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik tingkat pendapatannya,” jelas Yansen dengan mata berbinar menyiratkan kebanggaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun