Mohon tunggu...
ben10pku
ben10pku Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pemerhati (yang kata banyak orang) sangat jeli menilai sesuatu.

Generasi 70an. Suka membaca novel pengembangan kepribadian. Tokoh favorit adalah karakter-karakter Walt Disney.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Harapan untuk Mendikbud yang Baru

25 Oktober 2019   14:50 Diperbarui: 25 Oktober 2019   16:01 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setau saya kemampuan mengarang (khususnya meresensi) itu merupakan dasar untuk menulis lebih lanjut. Jadi jika sejak SD tidak diasah maka ke depannya anak-anak tersebut akan kesulitan untuk mengembangkan kemampuan menulisnya. Selain itu kegiatan meresensi itu juga mampu meningkatkan minat baca anak-anak dan meningkatkan perbendaharaan bacaan anak-anak. Gak usah jauh-jauhlah cobalah tanya anak-anak zaman kekinian soal cerita rakyat yang mereka ketaui saya berani pastikan pasti minim hasilnya.

Ketiga, saya berharap Mendikbud yang baru juga bisa memfokuskan pendidikan ke arah berbasis outcome lagi. Jadi nanti salah satu kriteria pengangkatan menjadi guru tetap atau sertifikasi guru adalah melihat prestasi dari anak-anak sekolah bimbingannya. Misal guru A berhasil membimbing siswa B menjadi juara debat Bahasa Inggris tingkat daerah/nasional itu yang harusnya dijadikan salah satu patokan utama dalam menentukan kriteria layak tidaknya guru tersebut.

Selanjutnya untuk pengangkatan guru tetap hendaknya difokuskan kepada guru-guru honorer yang telah lama mengajar sehingga saat penerimaan calon guru hendaknya guru-guru honorer ini bisa memperoleh porsi lebih besar karena bagaimanapun pengalaman itu berpengaruh ke kemampuan mengajar. Oleh karena itu guru honorer hendaknya diprioritaskan untuk menjadi guru tetap.

Terakhir, saya sangat berharap kepada Bapak Nadiem untuk bisa melakukan reformasi birokrasi besar-besaran di institusi Pendidikan dan Kebudayaan sehingga kinerja pejabat-pejabat bisa lebih efektif dan efisien lagi. Saya lihat Bapak Nadiem adalah orang yang low profile yang bisa menerima masukan dari berbagai pihak dan terlebih lagi Beliau adalah lulusan dari Harvard University yang terkenal dengan pelatihan kepemimpinannya sehingga mudah-mudahan pendidikan di negara kita bisa menjadi jauh lebih baik di bawah kepemimpinan Bapak mendikbud yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun