Mohon tunggu...
ben10pku
ben10pku Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pemerhati (yang kata banyak orang) sangat jeli menilai sesuatu.

Generasi 70an. Suka membaca novel pengembangan kepribadian. Tokoh favorit adalah karakter-karakter Walt Disney.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mulutmu Harimaumu, Hati-hati!

19 Oktober 2016   14:05 Diperbarui: 20 Oktober 2016   10:04 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atau bisa mengikuti pepatah bahasa Inggris: Silent is Golden (diam itu emas). Jadi biarkan mereka berkoar-koar dan menjelekkan kita. Semakin banyak mereka berbicara maka semakin besar kemungkinan mereka salah bicara. Saat salah bicara biarkan orang laing yang menjelek-jelekkan mereka. Tokoh yang patut ditiru adalah presiden kita, Bapak Jokowi. Saat banyak orang menghujat dia bahkan sampai-sampai tukang sate ikut-ikutan, dia malah diam dan terlihat santai.

Bukankah sudah ada pepatah: "Anjing menggonggong, kafilah berlalu...". Jadi biarkan mereka menghujat, menjelek-jelekkan, mengungkap kesalahan kita. Hal ini malah membuat orang-orang semakin bersimpati kepada kita karena kita dianggap teraniaya. Inilah salah satu jurus jitu untuk memenangkan hati pendukung dalam politik. 

Kesimpulan

Akhir kata, jadikanlah kasus-kasus ini sebagai pembelajaran bagi kita semua. Diharapkan ke depannya tidak ada pembicaraan yang saling menjatuhkan. Yang ada hanya saling memuji dan mengidolakan. Cara paling gampang menghadapi hujatan adalah diam saja dan cukup biarkan para penghujat salah berbicara. Lalu biarkan orang lain yang menghujat balik mereka. Gitu aja kok repot seperti kata almarhum Gus Dur. Semoga dengan adanya pembicaraan yang lebih beretika dan bertata krama maka politik kita menjadi semakin dihormati dan disegani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun