Mohon tunggu...
BEM FEB UHAMKA
BEM FEB UHAMKA Mohon Tunggu... Penulis - Student Executive Board on UHAMKA Faculty of Economics and Business

Writing is the finest companion to deliver words in reality shape

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Karakter Membangun Generasi Emas 2045

11 September 2020   00:50 Diperbarui: 11 September 2020   13:24 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2045 Indonesia memasukin generasi emas. Hal tersebut menuntut Indonesia untuk mempersiapkan generasi mudanya agar siap dalam menghadapi momen tersebut dengan baik sehingga generasi emas menjadi pribadi yang tagguh dan berfikir luas dengan selalu berpegang teguh dengan nilai nilai Pancasila. 

Generasi Emas 2045 merupakan masa depan harapan bangsa terutama di bidang pendidikan. Pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu tetapi juga nilai-nilai nya terutama karakter atau akhlak terpuji. Karakter diri seorang generasi emas yang ditanamkan haruslah berlandaskan tiga aspek yaitu nilai kejujuran, nilai kebenaran dan nilai keadilan.

Karenanya masalah pendidikan selalu menjadi kajian yang penting untuk dibahas. Hal ini dikarenakan pendidikan dianggap memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun peradaban suatu bangsa. Bangsa yang maju akan sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pendidikannya. Oleh karena itu, membangun pendidikan menjadi suatu kewajiban bagi pemerintah jika ingin memajukan bangsa ini.

Dalam mewujudkan impian tersebut disusun Visi Indonesia Tahun 2045 dengan 4 (empat) pilar, yaitu: (1) Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, (2) Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, (3) Pemerataan Pembangunan, serta (4) Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan. 

Keempat pilar tersebut dibangun berasaskan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar berbangsa, bernegara, dan konsititusi dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Untuk itu, dalam pembangunan yang berkelanjutan, Indonesia telah ikut menyepakati dokumen Sustainable Development Goals (SDGs) dengan salah satu fokus pada tujuan secara global peningkatan kualitas pendidikan. 

Implementasi kesepakatan tersebut telah dikeluarkan Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, antara lain dengan menetapkan tujuan global pendidikan yakni "Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang Hayat untuk Semua" 

Untuk mewujudkan cita-cita Generasi Emas 2045, arah kebijakan pendidikan diprioritaskan kepada pendidikan usia dini yang digencarkan sampai ke desa-desa. Pendidikan dasar dan menengah yang berkualitas dan merata. Rehabilitasi gedung-gedung sekolah yang sudah tak layak pakai dan pembangunan gedung-gedung sekolah secara besar besaran. 

Memberikan biaya operasional sekolah gratis mulai dari buku hinggal tersedianya fasilitas yang memadai. Kemudian dari berbagai program di atas diharapkan akan terbentuknya cendekiawan berupa generasi cerdas yang produktif, inovatif, kreatif, leadership, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul.

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pendidikan dalam era Generasi Emas 2045, ditetapkan sasaran pendidikan dalam tiga tahap:

1) Tahap pertama (2016-2025), pembangunan pendidikan difokuskan pada peningkatan kapasitas satuan pendidikan sebagai penyelenggara
pendidikan dalam memperluas layanan dan meningkatkan modernisasi penyelenggaraan proses pembelajaran serta mendorong penguatan
layanan sehingga pendidikan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

2) Tahap kedua (2026-2035), pembangunan pendidikan direncanakan sebagai tahap mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas, mandiri, maju,
adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala aspek bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif.  Untuk mencapai tujuan pendidikan tahap kedua ini pemerintah memprioritaskan Penguatan pada Pendidikan Karekter.

3) Tahap ketiga (2036-2045) pembangunan pendidikan diarahkan pada meningkatnya taraf pendidikan rakyat Indonesia yang mampu menciptakan SDM unggul dan berdaya saing internasional. 

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan bangsa, sehingga pemerintah bertekad memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan pendidikan. Hanya melalui pendidikan, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan dapat mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain; baik dalam bidang sains, teknologi, maupun ekonomi.

Pendidikan juga dimaknai sebagai suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan di masa depan melalui pembentukan dan pendewasaan pengembangan kepribadian agar menjadi insan Indonesia yang berkarakter yakni insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sabar, mampu mengendalikan diri, disiplin, kerja keras, ulet, bertanggung jawab, jujur, membela kebenaran dan kepatutan, sopan dan santun, taat terhadap peraturan, demokratis, sikap kebersamaan, musyawarah, gotong royong, toleran, tertib, damai, anti kekerasan, hemat, dan konsisten, cerdas secara  intelektual, emosional dan spiritual.

Generasi emas memiliki arti penjabaran dalam kata "EMAS" yaitu Energik, Multitalenta, Aktif, dan Spiritual. Dengan demikian membangun generasi Emas Indonesia 2045 adalah sebuah proses untuk menciptakan generasi baru yang Energik, Multitalenta, Aktif, dan Spiritual; yakni generasi cendekiawan yang cerdas, siap bersaing di era modern, globalisasi dan berakhlakul karimah.        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun