Samarinda-Bontang, 30 Mei 2016.
Pagi itu Kota Tepian sedang tak bersahabat, cuaca yang mendung dan gelap membuat perjalanan kami diundur dari waktu yang telah ditentukan oleh panitia. Sembari menunggu beberapa teman dari kelas kami maupun kelas lain berdatangan, kami berkumpul di depan gedung Dekanat Fisipol. Suasana sangat ramai, bunyi gemericik air hujan diiringi riuh orang orang bercengkrama membuat suasana yang tadinya dingin terasa lebih hangat. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 05.30 WITA, panitia pun bergegas mengumpulkan kami menjadi 1 dan segera membagi ketua kelompok untuk mengisi bus yang telah ditentukan. Setelah kami mendapat ketua rombongan perbus panitia pun memimpin doa demi kelancaran perjalanan kami ke Kota Bontang.
Kala itu diperjalanan menuju Kota Taman, hujan semakin deras mengguyur Samarinda, hal itu menyebabkan kami yang sibuk bercerita dibus menjadi ngantuk, jadi sebagian aktifitas kami di bis menuju bontang adalah tidur. Sesampainya di Kota Taman, kami langsung menuju ke PT. Badak LNG. Kami menunggu didepan perusahaan PT. Badak lumayan lama dikarenakan penjagaan di PT. Badak yang sangat ketat.
PT Badak NGL Â terletak di Bontang Selatan 56 km dari lapangan Gas Badak, sebelumnya adalah daerah berbukit dan berawa yang berbatasan dengan pantai. Wilayah ini belum pernah ditempati secara permanen, kecuali para nelayan yang tinggal sementara, menyebar di sekitar kawasan pesisir. Saat ini PT Badak telah memiliki 1.232 perumahan perusahaan, 4 sekolah dari TK sampai SMU, dengan total tenaga kerja sekitar 1.285. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk olahraga dan rekreasi, guest house, gedung serbaguna, rumah sakit, Kantor utama PT Badak NGL dan satu dermaga untuk rekreasi laut. Beberapa pekerja lain tinggal terpisah di kawasan perumahan perusahaan daerah ini terdiri dari 787 rumah, yang dibangun di bawah program pemilikan perumahan yang disponsori oleh perusahaan. Setelah beberapa tahun melakukan pemeliharaan penghijauan di sekitar kilang dan lingkungan, dengan bangga terciptanya kilang LNG/LPG yang berwawasan ramah lingkungan, sebuah kota asri yang tumbuh dan berkembang secara seimbang. Masyarakat hidup dengan harmonis dengan alam dan lingkungan sosial sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas yang akan mengoperasikan kilang LNG.Â
PT Badak NGL mengoperasikan kilang seimbang dan harmonis dengan masyarakat sekitarnya, sehingga menjadikan sebuah visi bahwa perusahaan dan karyawan merupakan mitra yang saling terkait secara sinergi sebagai kunci menuju sukses dalam memproduksi LNG. Daerah hijau di Lingkungan PT Badak NGL , terdiri dari daerah terbuka, hutan alam dan daerah rawa, meluas sampai 1,129.30 Ha, dengan persentase 56,18%
Sesampainya di dalam perusahaan PT. Badak LNG kami langsung disambut ramah oleh para staf PT. Badak LNG. Tepat pukul 09.15 WITA acara pembukaan dimulai dan dibuka langsung oleh Perwakilan dari PT. Badak LNG dan ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Selanjutnya kami diberikan materi terkait mata kuliah Strategi Perencanaan Humas yang dibahas langsung oleh perwakilan PT. Badak LNG dikarenakan HUMAS PT. Badak sedang melaksanakan tugas dilapangan. Kami dijelaskan mengenai sejarah PT. Badak LNG, struktur perusahaan, sampai kepada komunikasi perusahaan. PT. Badak LNG menerapkan cara berkomunikasi yang sangat baik dengan internal maupun eksternalnya.
Media Relations yang digunakan PT. Badak LNG meliputi 3 bentuk yaitu Printed; Internal Magazine, Calendar & Agenda, Annual & Sustainability Report, Book & Booklet etc, Banner & Billboard etc, dan Photo Documentation. Bentuk Electronic; LNG TV, Videotrone, Internal Website/Intranet, Eksternal Website, dan Social Media berupa Instagram, Facebook, & Twitter. Bentuk News & Relations; Press Release, Advertorial, Advertisement, Press Gathering & Media Center, dan Media Monitoring. Strategi yang digunakan PT. Badak fokus kepada Media Relations dan CSR (Corporate Social Responsibility). BEberapa CSR yang sudah dilakukan PT. Badak adalah pembangunan lingkungan seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, keagamaan, pemuda, olahraga, dukungan untuk orang cacat, elevansi kemiskinan, peluang bisnis dan pemberdayaan masyarakat.
Setelah mendengarkan pemaparan mengenai PT. Badak kami -/+ 133 Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman diajak berkeliling melihat keadaan PT. Badak menggunakan bus perusahaan. PT. Badak menetapkan peraturan masuk ke dalam area perusahaan tidak boleh menggunakan kendaraan pribadi dengan alasan apapun demi keamanan perusahaan. Sebelum berkeliling menggunakan bus, kami dilarang membawa handphone ataupun kamera karena dapat memicu radiasi yang membahayakan keselamatan kami. Kendaraan yang keluar masuk area perusahaan akan diberi stiker khusus yang ditempelkan dikendaraan sesuai zona. Kita yang ingin masuk ke dalam perusahaan pun akan diberikan kartu sesuai zona yang boleh kita masuki. PT. Badak memiliki 3 zona. Diantara beberapa zona yang kami kelilingi terdapat kilang-kilang serta pipa-pipa minyak yang digunakan untuk memproduksi gas menjadi minyak. Disana juga terdapat Flare yang digunakan untuk mengukur dan mengurangi tekanan gas alam dalam proses produksi. Indahnya panoraa yang disuguhkan selama kami berkeliling PT. Badak membuat kami betah berlama-lama disana. Sayangnya 3 zona ini tidak dibuka untuk umum dikarenakan banyak bahan berbahaya yang mudah meledak. Jadi kami hanya dapat menikmatinya dari dalam bus.
Waktu menunjukkan pukul 13.00 WITA kami kembali dan diberi makan siang oleh PT. Badak. Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Masjid Baiturrahman untuk menunaikan ibadah shalat zuhur. Selanjutnya kami Koperasi Karyawan PT. Pupuk Kaltim untuk kuliah umum terkait mata kuliah Komunikasi Bisnis bersama perwakilan dari PT. Pupuk Kaltim. Untuk kuliah umum Komunikasi Bisnis lebih banyak diskusi dikarenakan masalah komunikasi bisnis yang lebih enak untuk didiskusikan dibanding dipaparkan tanpa tanya jawab. Di kopkar kami mendapat banyak pengetahuan mengenai carangajukan pinjaman ke koperasi, bagaimana cara kerja koperasi, smpai kepada bagaimana cara mengelola/memanage agar koperasi karyawan PT. Pupuk Kaltim dapat menyabet penghargaan tingkat nasional. Setelah kuliah umum Komunikasi Bisnis selama 2 jam. Kami melanjutkan perjalanan ke Bontang Kuala.
Diperjalanan, naas bus yang kami tumpangi mogok. 2 kali mogok yang terjadi dapat dikendalikan sehingga bus tetap berjalan. Ke 3 kalinya bus kami mogok dan berhenti ditengah hutan, kali ini bus yang kami tumpangi tak bersahabat. Ditengah lolongan anjing dijalanan yang gelap dan sepi jauh dari pemukiman penduduk, para laki-laki di bus kami pun turun untuk mendorong bus yang ternyata tak menghasilkan apa-apa karena bus yang kami tumpangi tetap tidak mau menyala. Koordinator bus pun dengan segera menghubungi bus lain untuk meminta bantuan. Tak lama kemudian beberapa bus lain datang untuk membantu bus kami. Tragedi mogoknya bus 3 sampai 3 kali juga dikaitkan dengan hal mistis karena beberapa orang di bus kami ternyata ada yang membawa ketan dari bontang dan tidak membuangnya dijalan. Mitosnya dikalimantan jika ingin bepergian tidak boleh membawa ketan karena akan diganggu/dimainkan oleh makhluk halus terkecuali jika kita membaginya sedikit dengan membuang bebrapa bagian dijalan. Setelah beberapa dari kami membuang ketan tersebut, bus yang kami tumpangi pun nyala dan kami pun melanjutkan perjalanan dengan berdoa. Alhamdulillah, kami pun sampai dengan selamat di Samarinda sekitar jam 23.00 WITA.
Setelah perjalanan itu, kami kelas A dan B pun menjadi makin akrab dan tidak berkubu-kubu seperti dulu, kami cenderung berbaur jadi 1. Dan mengenai tragedi bus 3 mogok 3kali, itu menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang menarik dibalik sejuta cerita di kota Taman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H