Pasti kita semua sering dengar istilah Journaling kan? Journaling atau menulis menjadi salah satu tren kegiatan yang perlu dilakukan dalam menjaga kesehatan mental manusia. Bagi sebagian besar orang, buku jurnal sering dianggap sama dengan diary yang berisi cerita keseharian seseorang, memang menulis namun Journaling lebih tentang mendengarkan diri sendiri dan mengeksplorasi pemikiran tanpa batasan waktu sedangkan diary cenderung memiliki frekuensi penulisan yang lebih teratur, seringkali harian. Orang -orang mencatat peristiwa harian secara rutin untuk membuat catatan yang lebih terperinci tentang kehidupan sehari -hari mereka .
Dalam dunia psikologi kedua ini merupakan hal yang sama seperti yang dilansir dari University Of Rochsester bahwa istilah diary sekarang dikenal journaling. Journaling adalah kegiatan menuangkan ide, pikiran, perasaan atau emosi yang berkaitan dengan berbagai peristiwa dalam hidup dalam bentuk gambar agar kita bisa memahaminya lebih jelas. Kegiatan journaling ini disebut Self -Journaling yaitu cara sederhana untuk menjaga kesehatan mental, meskipun tidak dilakukan setiap hari. Tempat untuk menulis perasaan bebas tanpa aturan, mengurangi beban emosional yang tidak dapat diungkapkan. Merayakan hal-hal kecil dalam hidup setiap hari untuk mengurangi beban dan meningkatkan rasa syukur.
 Menulis adalah aktivitas pengekpresian ide, gagasan, pikiran, atau perasaan ke dalam lambang - lambang kebahasan  ( Sumarno, 2009 : 5).  Â
Menulis jurnal bukan sekedar tentang menulis pengalaman dan kegiatan sehari-hari. Kegiatan ini bermanfaat sebagai terapi mental yang membantu kita untuk memindahkan emosi negatif yang kita alami ke hal yang positif. Menulis tentang perasaan dapat mengurangi beban yang dialami, membantu kita merasa lebih ringan ketika menjadikan menulis sebagai bentuk berekspresi. Dalam proses menulis jurnal kita dimampukan harus jujur dalam menganalisa perasaan dan pikiran.
Menulis jurnal mampu memusatkan aspek positif dalam hidup. Ketika kita rutin menulis perkembangan dan kemajuan hidup, kita dapat memantau sejauh mana usaha-usaha yang dilakukan untuk mewujudkan mimpi dan ini bentuk apreasiasi. Selain itu, kita juga melihat bagaimana perjuangan menghadapi rasa kecewa, kegagalan, dan kesedihan akan menjadi kekuatan diri untuk terus maju dan berjuang.
Sejak kecil kita semua diajarkan cara menulis , namun sebagian orang masih menganggap menulis merupakan kegiatan yang membosankan padahal menulis memiliki manfaat untuk Psikologi manusia.
Walaupun sekarang serba digital, menulis jurnal sebaiknya dilakukan lewat tulisan tangan di buku. Menulis dengan tangan itu banyak manfaatnya Berikut ini beberapa manfaatnya :
1. Mengurangi sterss
Goresan tulisan dikertasakan meningkatkan fokus sehingga bisa menjadi salah satu cara meredakan sterss.
2. Mengasah kreavitas
Menjadikan menuli sebagai kebiasan terbukti meningkatkan kreavitas dan memperdalam pemikiran, serta menjaga otak tetap tajam.
3. Meningkatkan daya ingat
Menulis dengan tangan juga bisa meningkatkan daya ingat. Kegiatan menulis di atas kertas mengaktifkan area Neuron Motorik pada otak yang membantu meningkatkan pemahaman kita terhadap sesuatu. Area Neuron Motorik ini tidak aktif ketika kita mengetik di keyboard.
Selain itu, Journaling juga merupakan teknik yang digunakan dalam proses konseling dengan tujuan dalam membantu konseli mengidentifikasi pikiran dan perilaku yang bermasalah.
