Beliau mempunyai mimpi besar, beliau ingin memberikan kedua putranya pendidikan terbaik. Beliau menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk memberikan kedua putranya kesempatan hidup yang lebih baik.Â
Meskipun keuangannya terbatas, beliau sangat pekerja keras. Beliau rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk mengumpulkan seluruh sumber daya guna membantu kedua putranya mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Beliau menjadi penjaga sekolah kurang lebih 10 tahun, dari hari Senin sampai Sabtu beliau bekerja di salah satu SD Negeri di Lamajang, tidak hanya menjaga sekolah, beliau juga suka membersihkan sekolah, seperti menyapu halaman sekolah, menyapu dan mengepel lantai depan kelas, membuang sampah, membersihkan tanaman sekolah dan lain-lain dengan upah 600.000,00-700.000,00/bulan.Â
Tidak hanya itu, di sela waktu kosongnya seperti di Hari Sabtu atau Minggu, beliau pergi ke kebun untuk memotong rumput-rumput liar, bercocok tanam, merawat tanaman, pemanenan dan lain-lain. Dengan mendapatkan upah 50.000 beliau mengerjakan pekerjaan tersebut dari pukul 07.00-13.00. Tetapi tidak di hari Sabtu dan Minggu saja, di hari lain juga beliau suka menyempatkan waktunya ke kebun setelah beres dari sekolah.Â
Menurut beliau, pekerjaan apapun beliau lakukan selagi halal demi menyambung hidup. Dengan upah yang ada, beliau sangat bersyukur atas pendapatan hasil yang diperolehnya.Â
Tidak lupa dari pendapatan beliau, beliau suka memberi sedikit sembako kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. Menurut beliau, tidak ada waktu untuk mengeluh, perbanyak bekerja keras, beribadah dan jangan lupa bersyukur.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H