Kurang lebih tiga kali, saya diajak berbicara Bahasa Mandarin, ditawari produk dengan Bahasa Mandarin, dan ditanyai sesuatu. Padahal adik saya bisa melenggang manis dan dilewati begitu saja oleh orang-orang.
Hal lain yang saya ingat adalah ketika kami sedang menaiki MRT untuk pergi ke destinasi selanjutnya. Gerbong yang kami naiki cukup sepi sehingga saya bisa duduk sementara adik saya berdiri karena dia lebih suka berdiri (?)
Lalu tidak disangka ada seorang bapak tua masuk dari stasiun selanjutnya. Seketika saya langsung memberikan beliau tempat duduk saya karena saya sendiri tidak melihat bangku prioritas di sekitar kami atau gerbong tersebut.
Dia tersenyum pada saya sambil mengucapkan‘Xie Xie’ yang artinya terima kasih dalam Bahasa Mandarin. Saya hanya membalasnya dengan pulasan senyum dan berdiri di dekat adik. Kemudian si bapak mengajak mengobrol hingga membuat saya melongo karena tidak paham maksudnya dan saya balas dengan perkataan Bahasa Inggris kalau saya tidak berbicara Mandarin. Dia kembali tersenyum lagi sampai kami bertiga ternyata turun di stasiun yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H