Pentol Bakso Bejo perlu menjual minimal 69.424 unit tahu bakso dan 273.496 unit pentol bakso untuk mencapai titik impas. Hal ini dapat dicapai dengan pengelolaan produksi yang lebih efisien dan perencanaan distribusi yang tepat. Untuk menjaga tingkat margin of safety yang saat ini berada pada 45,73%, perusahaan perlu terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar dengan strategi pemasaran yang lebih efektif. Untuk mencapai target peningkatan laba, perusahaan dapat melakukan beberapa langkah strategis seperti meningkatkan kapasitas produksi melalui pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan efisiensi serta memastikan peralatan produksi dalam kondisi optimal. Selain itu, optimalisasi penggunaan bahan baku dengan mengurangi pemborosan melalui perencanaan yang lebih terperinci dan penggunaan bahan baku berkualitas tinggi juga sangat penting.
Strategi pemasaran dapat diperkuat dengan memanfaatkan promosi melalui media sosial, program loyalitas pelanggan, dan diskon untuk meningkatkan volume penjualan. Diversifikasi produk juga dapat menjadi langkah penting dengan mengembangkan varian baru tahu bakso dan pentol bakso untuk menarik konsumen baru sekaligus meningkatkan daya saing. Di sisi lain, penerapan teknologi otomatisasi sederhana dalam proses produksi akan membantu menekan biaya variabel per unit. Pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan bahan baku juga dapat meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan. Dengan langkah-langkah strategis ini, Pentol Bakso Bejo diharapkan dapat mencapai target peningkatan laba sebesar Rp206.397.000 sekaligus memperkuat posisinya di pasar yang kompetitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H