Dilansir dari Gramedia Blog, sejarah merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari peradaban manusia. Manusia merupakan makhluk dinamis yang mampu menciptakan suatu sejarah dan nanti nya sejarah tersebut akan berguna di dalam kehidupan selanjut nya. Seperti yang kita ketahui di dalam sejarah pastinya terdapat unsur-unsur yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya satu unsur, maka suatu kejadian tidak akan disebut sebagai sejarah.Â
Unsur unsur di dalam sejarah yaitu,
Manusia, manusia dianggap unsur yang paling penting karena gerak jalan nya suatu sejarah ditentukan oleh manusia itu sendiri.Â
Waktu, sejarah membicarakan suatu yang telah terjadi di masa lampau. Sejarah adalah sebuah studi yang tentang kegiatan manusia yang dilihat dari kurun waktunya
Ruang, dimensi dimana manusia dapat menciptakan sejarah tersebut.Â
Karena merupakan unsur yang paling penting di dalam penciptaan sejarah, maka manusia pula memiliki perkembangan semasa hidup nya. Apakah kalian hanya mengetahui bahwa manusia sudah sangat sempurna seperti saat ini? Tentu saja bukan, ternyata semasa hidupnya manusia mengalami perkembangan, baik itu secara fisik maupun tata cara kehidupan nya.
Pada zaman dahulu, manusia purba tersebar hampir ke seluruh benua yang saat ini kita tinggali bersama. Banyak terdapat fosil-fosil yang menentukan mereka berasal dari golongan manusia purba yang mana, dan juga para ahli menamakan mereka dengan daerah dimana mereka menemukan fosil manusia purba tersebut. Nah, kali ini akan dibahas mengenai manusia purba yang berada di negara kita, Indonesia.Â
Perkembangan manusia secara fisik dari masa ke masa
Meganthropus Palaeojavanicus : secara etimologi kata Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata mega yang berarti besar dan kata anthropus yang berarti manusia purba, paleo yang berarti tua dan javanicus berasal dari Jawa. Sehingga dapat diartikan sebagai manusia purba tertua yang berbadan besar yang berasal dari Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan pertama kali oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1941 di lembah Sungai Bengawan Solo. Menurut hasil penelitian, fragmen yang ditemukan pada Meganthropus Palaeojavanicus adalah fragmen rahang atas, fragmen rahang bawah, dan sejumlah gigi. Apabila dilihat dari struktural gigi nya, manusia purba yang satu ini masih memiliki sifat ke "kera-keraan" nya. Meganthropus Paleojavanicus hidup dua juta hingga satu juta tahun yang lalu yang didasarkan pada penemuan lapisan tanah yang diperkirakan dari pleistosen bawah.
Secara umum nya, tubuh manusia purba meganthropus paleojavanicus lebih besar dibandingkan dengan manusia modern pada umum nya, berikut ciri-ciri dari manusia purba meganthropus paleojavanicus :Â
Kening yang menonjol
Tulang pipi yang tebal
Tidak mempunyai dagu
Bentuk wajah yang besar
Memiliki geraham yang besar
Bentuk gigi yang homonim
Rahang bawah yang tegap
Otot kunyah yang kuat
Kepala bagian belakang yang menonjol
Tinggi sekitar 2,5 meter
Volume otak 900cc
Cara berjalan manusia purba Meganthropus palaeojavanicus tidak seperti manusia modern pada umum nya, mereka tidak bisa berjalan dengan tegak. Mereka diperkirakan berjalan dengan membungkuk dengan kedua tangan nya untuk menyangga tubuh nya.Â
Dalam memenuhi kebutuhan hidup nya, manusia purba yang satu ini melakukan perburuan dan mengambil beberapa tumbuhan yang ada di alam liar. Mereka melakukan perburuan dengan masih menggunakan batu yang masih kasar. Peninggalan dari Meganthropus Paleojavanicus berupa kapak penetak dan alat serpih.
Pithecanthropus : secara etimologi Pithecanthropus berasal dari 3 kata yaitu, pithecos yang berarti kera, anthropus yang berarti manusia dan erectus yang berarti tegak. Sehingga dapat diartikan bahwa pithecanthropus merupakan manusia kera yang dapat berjalan tegak. Fosil dari manusia purba ini ditemukan di Trinil, tepi Sungai Bengawan Solo, Ngawi, Jawa Timur, oleh Eugene Dubois pada tahun 1891. Pithecanthropus merupakan manusia purba yang paling awal ditemukan di Indonesia. Pada saat ditemukan fosil ini diperkirakan berusia 700.000 hingga satu juta tahun. Fosil yang ditemukan berupa beberapa tulang paha, tulang rahang dan tulang atas kepala. Dari fosil tulang paha nya diyakini bahwa manusia ini dapat berjalan dengan tegak.Â
      Pithecanthropus berciri-ciri sebagai,
Berjalan tegak
Memiliki tinggi badan 160-180 cmÂ
Memiliki alat pengunyah yang kuat
Tonjolan kening yang tebal
Volume otak sekitar 750-1350 cc
Hidung yang tebal
Bagian belakang kepala menonjol
Untuk memenuhi kebutuhan hidup nya mereka masih berburu dan mengumpulkan tanaman. Mereka sudah bisa membuat alat-alat sederhana yang mereka gunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hasil kebudayaan yang dihasilkan diantaranya benda tajam, kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih dan batu penggiling.
Homo sapiens : atau biasa dikenal sebagai manusia purba yang cerdas, merupakan manusia purba yang menyerupai manusia modern saat ini. Homo sapiens hidup sekitar 40.000 atau 70.000 tahun yang lalu. Homo sapiens tidak hanya dapat membuat alat mereka sendiri namun juga mereka dapat berpikir selayak nya manusia modern. Homo sapiens adalah spesies yang sangat pintar dalam beradaptasi di lingkungan nya.Â
      Ciri-ciri homo sapiens yaitu sebagai berikut,Â
Memiliki tinggi sekitar 130-210 cm
Memiliki volume otak sekitar 1.000 - 2.000 cc
Otot dan tulang yang dimiliki nya lebih kecil atau mungil
Berat badan sekitar 30-150 kg
Reduksi pada bagian gigi, rahang, dan otot-otot kunyah sehingga mulai terdapat dagu pada rahang bawah
Telah menggunakan bahasa untuk berkomunikasiÂ
Untuk memenuhi kebutuhan nya homo sapiens tidaklah sama dengan spesies lain nya, mereka melakukan transisi dari dari mengumpulkan makanan menjadi menghasilkan makanan mereka sendiri. Mereka juga mengembangbiakkan berbagai hewan dan juga tumbuhan. Karena mulai mengembangbiakkan hewan dan tumbuhan mereka akhirnya memilih untuk menetap di satu wilayah saja.
Homo sapiens juga tidak hanya membuat alat-alat dari batu namun juga mereka sudah membuat peralatan yang lebih kompleks dari batu yaitu seperti membuat mata pancing, anak panah, pelempar tombak, dan jarum jahit.
Persebaran homo sapiens berawal dari Afrika, lalu meluas ke wilayah Asia, Eropa, Amerika, Australia termasuk Indonesia. Homo sapiens yang menyebar ini kemudian tiba juga di Indonesia sekitar 40.000 tahun yang lalu. Penemuan fosil Homo sapiens di Indonesia berawal pada 1889, yaitu saat van Rietschoten menemukan beberapa tengkorak dan rangka manusia di daerah Tulungagung, Jawa Timur.Â
Di Indonesia terdapat 3 jenis homo sapiens berdasarkan lokasi ditemukannya,
- Homo Wajakensis = ditemukan di Wajak, Tulungagung pada 1889 oleh von Rietschoten. Tengkorak dari Homo wajakensis mempunyai persamaan dengan tengkorak masyarakat asli Aborigin di Australia. Fosil nya juga memiliki persamaan dengan manusia Niah di Sarawak dan manusia Tabon di Palawan. Homo sapiens ini dikelompokkan sebagai  ras Australoide
- Homo Soloensis = spesies homo sapiens yang ini ditemukan di Desa Ngandong, lembah Sungai Bengawan Solo oleh von Koenigswald dan Weidenrich. Homo sapiens ini dikelompokkan menjadi ras neandertal yang merupakan jenis Homo sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika yang berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
- Homo Floresiensis = spesies ini ditemukan pada tahun 2003 oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood di Liang Bua, Flores. Spesies ini merupakan temuan yang baru sehingga masih menjadi perdebatan para ahli dalam mengkategorikan nya. Sebagian menyimpulkan bahwa homo floresiensis termasuk evolusi dari Pithecantropus dan yang sebagian mengatakan bahwa itu masih termasuk ke dalam spesies homo sapiens.Â
Kenapa dari masa ke masa manusia Meganthropus , Pithecanthropus , dan Homo Sapiens berbeda bentuk fisik nya? Pasti kalian penasaran dengan pertanyaan diatas bukan? Mereka berbeda bentuk fisik nya dikarenakan berubahnya cara hidup mereka mulai dari cara memenuhi kebutuhan nya sampai dengan cara mereka berpikir. Pada manusia purba meganthropus dan pithecanthropus mereka hanya mengandalkan alam sepenuh nya dalam memenuhi kebutuhan mereka. Sedangkan pada zaman homo sapiens, mereka sudah bisa untuk mengembangbiakkan hewan dan tumbuhan. Zaman pada manusia purba terbagi lagi menjadi 5 zaman  yaitu paleolithikum, mesolithikum, neolithikum, megalitikum dan zaman logam dan perunggu.
Perkembangan zaman pada masaÂ
Paleolitikum / zaman batu tua adalah zaman prasejarah yang diperkirakan pada 600.000 tahun yang lalu. Pada masa ini manusia purba nya masih sangat bergantung kepada alam untuk memenuhi kebutuhan nya, seperti berburu di alam liar dan mengumpulkan makanan di alam. Untuk memenuhi kebutuhan nya mereka dibantu oleh alat-alat yang terbuat dari batu yang masih kasar/belum dihaluskan, seperti kapak perimbas, alat serpih dan tulang-tulangan hewan. Oleh karena itu, mereka nomaden, yang berarti berpindah tergantung daerah mana yang masih tersedia sumber daya alam nya. Â
      Ciri ciri zaman paleolitikum :Â
Sangat bergantung dengan alam
Berburu hewan besar menggunakan batu yang masih kasar
Manusia nya nomaden dan hidup dalam kelompok kecil
Memenuhi kebutuhan dengan berburu dan meramu
Mesolitikum / zaman batu tengah adalah zaman batu yang dimana sudah ada perkembangan pada alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan nya. Mereka memodifikasi alat yang masih kasar sebelum nya menjadi lebih halus seperti, serpih bilah, kapak genggam. Karena pada zaman paleolitikum mereka nomaden / berpindah-pindah maka mereka melakukan perkawinan silang dan bertambah banyak nya anggota kelompok nya, sehingga pada zaman ini mereka sudah mulai menetap di gua. Bukti yang mendukung hal tersebut adalah adanya sampah dapur Kjokkenmoddinger (sampah sisa-sisa makanan seperti kulit kerang). Pada zaman ini pula mereka sudah mengenal kepercayaan.
      Ciri ciri zaman mesolitikum
Hidup semi nomaden, di tempat-tempat seperti goa atau tepi pantai
Masyarakatnya mencari makan dengan berburu, meramu, dan bercocok tanam
Sudah mengenal seni lukisÂ
Sudah mengenal kepercayaan
Ditemukannya Kjokkenmoddinger
Neolitikum / zaman batu baru, pada zaman ini dapat dikatakan bahwa terjadi revolusi kebudayaan yang sangat besar dalam peradaban manusia. Manusia pada zaman ini mulai membangun tempat tinggal permanen karena semakin banyak nya anggota keluarga dan tidak memungkinkan untuk tinggal di gua. Mereka juga sudah tidak lagi mengandalkan alam untuk memenuhi kebutuhan nya, melainkan mereka bercocok tanam dan beternak. Sudah mengenal perhiasan sehingga membuat perhiasan sederhana dari batu yang dihaluskan.Â
      Ciri ciri zaman neolitikum
Tempat tinggal sudah menetap
Dari food gathering menjadi food producing
Masyarakat mulai bercocok tanam dan beternak
Ditemukannya kebudayaan kapak lonjong dan kapak persegi
Masyarakat nya mulai mempercayai kepercayaan tertentu
Megalitikum / zaman batu besar, zaman mulai berkembang nya peralatan dari batu yang berukuran besar yang digunakan untuk dilakukan nya pemujaan terhadap roh leluhur. Contoh nya, menhir, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, waruga, punden berundak, dan patung-patung.
     Ciri-ciri zaman megalitikumÂ
Masyarakatnya menggunakan dan meninggalkan kebudayaan yang terbuat dari batu besarÂ
Masyarakatnya mengenal kepercayaan animismeÂ
Masyarakatnya mengenal teknik bercocok tanam dan beternakÂ
Logam dan perunggu, perkembangan dari zaman batu manusia berkembang ke zaman logam dan perunggu yang dimana zaman berkembang nya alat berbahan logam dan perunggu. Zaman logam dan perunggu menjadi masa akhir praaksara, di mana kehidupan manusia semakin kompleks. Mereka sudah dapat menghasilkan barang-barang logam, seperti sabit, cangkul, dan lain-lain yang berbahan dasar logam/perunggu.Â
     Ciri-ciri zaman logam :Â
Mulai berkembang perdagangan antarpulau terutama perdagangan bahan berbahan dasar logam dan perunggu.
Masyarakat mulai percaya dengan arah mata angin dan musimÂ
Adanya pembagian tugas dalam masyarakat berdasarkan keahlianÂ
Mata pencaharian penduduk bercocok tanam,berdagang, dan membuat alat-alat logam
Â
Seperti yang telah diuraikan diatas kita bisa meninjau bahwa manusia purba mengalami sebuah perkembangan dikarenakan tantangan yang mereka hadapi selama masa hidupnya yang mengharuskan dia untuk memikirkan cara untuk bertahan hidup di dunia ini. Sama seperti manusia pada zaman sekarang yaitu, mengalami perubahan akan memenuhi bahan kebutuhan hidup nya. Kalau pada zaman dahulu sekitar 20 tahun yang lalu, manusia memenuhi kebutuhan hidup nya sungguh sangat sulit, mereka harus mendatangi toko yang menjual kebutuhan yang mereka perlukan, sedangkan jika sekarang kita bisa dengan mudah nya memenuhi kebutuhan hidup kita dengan cara memanfaatkan teknologi yang berkembang di kehidupan kita, yaitu dengan menggunakan handphone sebagai alat perantara kita (konsumen) dengan (toko) yang menjual alat kebutuhan hidup kita, seperti pada shopee. Jadi teknologi sangat membantu kita dalam memenuhi kebutuhan kita sehari-hari, tidak seperti pada saat 20 tahun yang lalu. Nah dalam kurun waktu 20 tahun saja, manusia zaman sekarang sudah mengalami berbagai perkembangan dalam memenuhi kebutuhan hidup nya.Â
Kesimpulannya adalah setiap manusia pasti mengalami perkembangan semasa hidup nya. Tidak ada manusia yang tidak mengalami perkembangan dalam kehidupan nya. Seperti saya sendiri mengalami banyak perkembangan baik dalam pembelajaran di sekolah, sikap, perilaku, dll. Perkembangan baik untuk dilakukan karena dengan individu melakukan perkembangan, maka ia akan lebih berpikir dengan kritis, berpikir dengan matang akan apa yang akan ia lakukan kedepannya.
Daftar pustakaÂ
https://www.academia.edu/10359985/PALEOLITIKUM
https://www.gramedia.com/literasi/apa-itu-sejarah/
https://sma13smg.sch.id/materi/jenis-manusia-purba-di-indonesia/
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/periodesasi-zaman-batu-di-masa-praaksara/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H