Tidak hanya menerapkan penggunaan teknologi secara menyeluruh untuk kegiatan pemasaran produk, akan tetapi penulis juga membantu mengembangkan cara transaksi antar konsumen dengan penjual jamur krispi supaya dapat membayar secara digital dengan pembuatan qr code atau QRIS melalui kerjasama dengan merchant LinkAja!.Â
Program ini saya harap dapat mempermudah pembayaran konsumen pada masa pandemi saat ini yang sangat rawan penularan virus oleh bertukarnya hak milik barang yang tidak luput dari ketika kita transaksi manual karena uang yang kita pegang juga tidak jelas asal usul pemegang sebelumnya. Jadi hal ini juga merupakan salah satu kiat untuk menekan penularan Covid-19.Â
Selain itu dengan penggunaan QRIS juga akan membuat uang yang dibayarkan oleh konsumen langsung masuk pada rekening pemilik usaha jadi transaksi lebih efektif efisien.
Dalam pelaksanaan program KKN BTV3 Universitas jember  (http://unej.ac.id) , penulis  selalu menyampaikan kepada sasaran UMKM Jamur Tiram tersebut, betapa penting menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan.Â
Hal tersebut juga demi menjaga kesehatan antar karyawan. Adanya kegiatan KKN Back to Village 3 ini membuat saya berharap, bahwa sebagai seorang mahasiswa kita semua juga dapat ikut serta dalam memberikan kebermanfaatan yang berarti kepada masyarakat daerah setempat khususnya para pelaku UMKM yang sedang berjuang bertahan di masa pandemi Covid-19.
Belia Selva Wulan Septyana, mahasiswi Universitas Jember Program Studi S1 Agribisnis Fakultas Pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H