Mohon tunggu...
Bel Balada
Bel Balada Mohon Tunggu... -

Politik, Pola Pikir Diotak-atik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Mendadak "Angkuh" Menjadi Atasan Ahok-Djarot

21 Februari 2017   12:49 Diperbarui: 21 Februari 2017   12:59 12568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalkan, Pak Camat ingin mengetahui kinerja Pak Lurah sebagai bawahannya maka Pak Camat  melakukan sidak ke kelurahan sambil bertanya-tanya ke pegawai kelurahan, atau Gubernur sidak ke kantor Walikota/Bupati sejauh mana hasil kinerjanya.

Begitupun yang terjadi pada Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok-Djarot, saat Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta mengunjungi lokasi banjir di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, bertanya kepada Ketua RW 04 Cipinang Melayu Irwan Kurniadi.

"Saya ingin datang ke sini, ingin melihat, berinteraksi dengan warga secara langsung, mendengar keluhannya dan ternyata tempat ini enggak pernah didatangi.

Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur pernah datang ke sini?" tanya Anies kepada Irwan yang ada di sebelahnya, Senin (20/2/2017).

"Belum pernah," jawab Irwan.

"Sudah berapa tahun, Pak," tanya Anies lagi.

"Sepanjang banjir di sini," ujar Irwan lagi

Contoh petikkan dialog diatas yang sering dijumpai bagaimana seorang atasan ingin mengetahui  sejauh mana kinerja bawahannya sambil bertanya kepada warganya.

Tersirat dari kunjungan dan dialog tersebut, Anies memposisikan dirinya seolah-olah sebagai atasan Ahok-Djarot yang masih berstatus Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta.

Artinya, Anies dalam posisi seolah-olah Presiden RI sebagai atasan Gubernur dan wakil Gubernur, sikap yang dilakukan Anies saat bertanya ke warga soal keberadaan Ahok-Djarot tanpa sadar membangun persepsi publik bahwa apa yang ditujukkannya adalah suatu bentuk nilai kesombongan dan keangkuhan dari arogansi seorang calon yang tidak tahu diri.

Apakah karena Gubernur atau wakil Gubernur tidak ada di lokasi banjir kemudian dianggap tidak peduli? Apakah semua titik banjir di Jakarta bukan bagian dari tanggung jawab perangkat Pemprov seperti Kelurahan dan Kecamatan yang merupakan kepanjangan tangan Gubernur?

Banyak persoalan dan kendala untuk menanggulangi banjir, seperti sengketa lahan pinggir sungai yang ingin dinormalisasi, penolakkan relokasi warga yang terdampak banjir, aksi gugatan warga dan lain-lain.

Tentu apa yang dilakukan Anies merupakan bentuk dari upaya menciptakan kesalahan terhadap pihak lain.

Apa maksud dan tujuan Anies sebagai Cagub ke lokasi banjir berdialog hingga basah-basahan diguyur hujan?

PERTAMA, Kedatangannya adalah sebagai calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta, tentu publik menilai apa yang dilakukannya adalah bagian dari pencitraan yang nyata, cari muka atau untuk memperlihatkan ke warga bahwa apa yang dikerjakan petahana terkait masalah banjir dianggap gagal sehingga kehadirannya adalah solusi terbaik untuk mengatasi banjir tersebut.

Namun, Anies lupa bahwa ada beberapa titik langganan banjir yang sudah akut mampu teratasi dengan baik sehingga titik-titik banjir yang terjadi sekarang hanyalah salah satu bagian kecil untuk membangun opini gagal total secara keseluruhan atas kemunculannya seperti foto dibawah:

sumber: kompas.com
sumber: kompas.com
Aksi yang dilakukan diatas memperlihatkan bentuk provokasi, memancing kebencian terhadap petahana, memanfaatkan kesempatan dibalik bencana untuk meraih kekuasaan.

KEDUA, Apa yang didengungkan selama ini soal gagasan dengan membangun manusia sudah diwujudkan dengan kehadirannya ditengah guyuran hujan dan berdiri diketinggian air yang merupakan bagian dari gagasan yang sudah direncanakan sebelumnya dan membangun manusia dengan contoh dialog diatas.

Gagasan dengan membangun manusia yang dibanggakan Anies sudah dipraktekkan dengan memberi pesan dialog kepada Irwan sebagai Ketua RW yang jauh dari unsur positif, malah lebih berunsur mendeskreditkan petahana.

Begitupun, apa yang dilakukan Anies dengan cara terjun ke lapangan basah-basahan diguyur hujan merupakan bagian dari bentuk kerja, kerja, kerja “Pencitraan” yang selalu ditentangnya dalam setiap kesempatan.

Jadi, Kolaborasi antara gagasan dan kerja yang ditunjukkan Anies cukup berimbang seperti slogan yang pernah disinggung “banyak bekerja banyak bicara”.

KETIGA, Kedatangan Anies di lokasi banjir akan dijadikan materi debat mendatang untuk menyerang petahana, bahwa banjir Jakarta masih terjadi.

Retorika dan kritikan akan terjadi sebagai trik menghabiskan waktu sehingga akan menutupi program yang sesungguhnya implementasiya tidak jelas.

Dari kebiasaan-kebiasaan sebelumnya yang selalu menyebut nama warga dengan orang per orang seolah-olah mewakili jumlah penduduk DKI Jakarta secara keseluruhan untuk menjustifikasi petahana kemungkinan akan terulang di debat berikutnya.

Justru kehadiran Anies di lokasi banjir membuka peluang Ahok-Djarot untuk bertanya apa solusi yang akan ditawarkan Anies didaerah banjir tersebut pada debat pemilihan putaran kedua nanti.

Mungkinkah bencana banjir masuk dalam solusi program OK-OCE yang multi fungsi?

sumber: fokusnusa.com - edited by bel balada
sumber: fokusnusa.com - edited by bel balada
Sandiaga Uno sebagai wakil Anies diduga akan muncul sebagai pahlawan menguraikan persoalan banjir dengan memunculkan program OK-OCE sebagai solusi yang mungkin menjadi satu pintu dari semua persoalan bagi warga DKI Jakarta.

Kemunculan Cagub di lokasi banjir menambah pengetahuan warga bagaimana karakter sesungguhnya yang diperlihatkannya, apakah aksinya hanya sebatas pencitraan atau tujuannya untuk menyindir petahana dimana situasi dan kondisi warga yang susah dan sibuk menghindarinya.

Bel berdering semakin kencang, Balada tokoh santun jago retorika beraksi bak atasan angkuh diatas negeri, membuka borok jati diri, penuh ilusi, halusinasi, imajinasi hingga mencapai puncak ejakulasi politik demi kekuasaan.

Salam Wiro Sableng…

Sumber: SatuDua, Tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun