Retorika dan kritikan akan terjadi sebagai trik menghabiskan waktu sehingga akan menutupi program yang sesungguhnya implementasiya tidak jelas.
Dari kebiasaan-kebiasaan sebelumnya yang selalu menyebut nama warga dengan orang per orang seolah-olah mewakili jumlah penduduk DKI Jakarta secara keseluruhan untuk menjustifikasi petahana kemungkinan akan terulang di debat berikutnya.
Justru kehadiran Anies di lokasi banjir membuka peluang Ahok-Djarot untuk bertanya apa solusi yang akan ditawarkan Anies didaerah banjir tersebut pada debat pemilihan putaran kedua nanti.
Mungkinkah bencana banjir masuk dalam solusi program OK-OCE yang multi fungsi?
Kemunculan Cagub di lokasi banjir menambah pengetahuan warga bagaimana karakter sesungguhnya yang diperlihatkannya, apakah aksinya hanya sebatas pencitraan atau tujuannya untuk menyindir petahana dimana situasi dan kondisi warga yang susah dan sibuk menghindarinya.
Bel berdering semakin kencang, Balada tokoh santun jago retorika beraksi bak atasan angkuh diatas negeri, membuka borok jati diri, penuh ilusi, halusinasi, imajinasi hingga mencapai puncak ejakulasi politik demi kekuasaan.
Salam Wiro Sableng…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H