Mohon tunggu...
Bel Balada
Bel Balada Mohon Tunggu... -

Politik, Pola Pikir Diotak-atik

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ketika Panelis Tidak Netral, Apakah Terulang Didebat Ketiga Cagub DKI Jakarta?

10 Februari 2017   09:52 Diperbarui: 10 Februari 2017   10:05 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bau tidak sedap tercium jelas saat debat kedua, dimana beberapa panelis yang terdiri :

1. Siti Zuhro, peniliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

2. Profesor Eko Prasodjo, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia

3. Tulus Abadi, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

4. Gunawan Tjahjono yang merupakan pakar sosial budaya, arsitektur, dan perancangan perkotaan

Terlihat dari soal pertanyaan yang diajukan panelis melalui moderator untuk pasangan calon Gubernur DKI Jakarta yang lebih condong pada materi tentang kekurangan dan kelemahan selama kepemimpinan Ahok-Djarot.

Tidak ada soal pertanyaan dari panelis yang berimbang antara pertanyaan dan posisi Ahok-Djarot selama menjabat, misalkan contoh soal berimbang:

Banjir Jakarta berhasil diatasi dengan cara relokasi, cara apa yang lebih baik untuk kedepan tanpa melakukan relokasi bagi Cagub DKI Jakarta?

Kenyataannya, pada debat kedua beberapa waktu lalu soal-soal yang diajukan moderator tidak berimbang dan cenderung menampilkan sisi lemah kepemimpinan Ahok-Djarot, seolah-olah kepemimpinan Ahok-Djarot dianggap gagal padahal banyak program-program yang berhasil tetapi tidak dimunculkan kepermukaan.

Kenapa bisa terjadi? Dari semua panelis ada satu yang diragukan netralitasnya yaitu Siti Zuhro.

Tidak perlu melihat pasangan cagub mana yang didukungnya, akan tetapi kita bisa melihat dengan nyata bagaimana sikap antinya terhadap salah satu pasangan calon Ahok-Djarot terutama terhadap Ahok.

Contoh, Beberapa kesempatan baik dalam diskusi, debat, wawancara, talk show dibeberapa stasiun televisi bagaimana cara Siti Zuhro melancarkan serangan halus, kritikan halus, memojokkan secara halus terhadap Ahok sering kali dilakukan.

Soal-soal pertanyaan panelis melalui moderator sebagai cerminan dari sikap Siti Zuhro "Anti Ahok" selama ini, hanya saja, luput dari perhatian beberapa pihak bahwa sesungguhnya pada debat kedua bukan hanya Agus-Sylvi dan Anies-Sandi yang terlihat lebih condong menyerang Ahok-Djarot, akan tetapi pihak panelis terutama Siti zuhro secara tidak langsung menyerang melalui pertanyaan.

Apakah kejadian saat Sandi bertanya ke Sylvi soal bagaimana kepemimpinan Ahok selama menjabat merupakan ide Siti Zuhro? Satu peristiwa paling konyol, menggelikan dan menjijikkan yang pernah ada dalam debat selama ini.

Apakah menjadi persoalan bagi Ahok-Djarot? Justru tidak! Terlihat dari penampilan dan tipikal Ahok-Djarot saat debat, semakin ditekan malah semakin beringas menjawab dan menanggapi semua pertanyaan yang diajukan siapapun.

Pastinya, banyak yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya ada panelis yang bermain dibelakang layar untuk mencoba menyerang Ahok-Djarot namun sia-sia.

Untung bagi sang panelis tidak langsung bertanya seperti debat-debat Pilkada sebelumnya menggunakan metode tanya langsung dari panelis.

Jika itu terjadi kemungkinan besar panelis akan jadi bulan-bulanan ditatar Ahok-Djarot.

Untuk debat ketiga tanggal 10 Feberuari 2017 dengan tema “kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta”, apakah akan terulang dengan panelis yang tidak netral?

Sumber: jpnn.com
Sumber: jpnn.com
Jika hal itu terjadi, maka kesempatan Ahok-Djarot membungkam dengan cara menguraikan, menjelaskan, memaparkan semua program-program yang belum banyak diketahui publik khususnya warga DKI Jakarta.

Bel berdering halus menggema, Balada tokoh dibalik debat ketiga mulai beraksi untuk kepentingan politik tertentu sampai akhirnya akan berujung sia-sia, pemodal gigit jari, pengantong bahagia dapat rupiah.

Salam Wiro Sableng…

Sumber: satudua, tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun