Contoh, Beberapa kesempatan baik dalam diskusi, debat, wawancara, talk show dibeberapa stasiun televisi bagaimana cara Siti Zuhro melancarkan serangan halus, kritikan halus, memojokkan secara halus terhadap Ahok sering kali dilakukan.
Soal-soal pertanyaan panelis melalui moderator sebagai cerminan dari sikap Siti Zuhro "Anti Ahok" selama ini, hanya saja, luput dari perhatian beberapa pihak bahwa sesungguhnya pada debat kedua bukan hanya Agus-Sylvi dan Anies-Sandi yang terlihat lebih condong menyerang Ahok-Djarot, akan tetapi pihak panelis terutama Siti zuhro secara tidak langsung menyerang melalui pertanyaan.
Apakah kejadian saat Sandi bertanya ke Sylvi soal bagaimana kepemimpinan Ahok selama menjabat merupakan ide Siti Zuhro? Satu peristiwa paling konyol, menggelikan dan menjijikkan yang pernah ada dalam debat selama ini.
Apakah menjadi persoalan bagi Ahok-Djarot? Justru tidak! Terlihat dari penampilan dan tipikal Ahok-Djarot saat debat, semakin ditekan malah semakin beringas menjawab dan menanggapi semua pertanyaan yang diajukan siapapun.
Pastinya, banyak yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya ada panelis yang bermain dibelakang layar untuk mencoba menyerang Ahok-Djarot namun sia-sia.
Untung bagi sang panelis tidak langsung bertanya seperti debat-debat Pilkada sebelumnya menggunakan metode tanya langsung dari panelis.
Jika itu terjadi kemungkinan besar panelis akan jadi bulan-bulanan ditatar Ahok-Djarot.
Untuk debat ketiga tanggal 10 Feberuari 2017 dengan tema “kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jakarta”, apakah akan terulang dengan panelis yang tidak netral?
Bel berdering halus menggema, Balada tokoh dibalik debat ketiga mulai beraksi untuk kepentingan politik tertentu sampai akhirnya akan berujung sia-sia, pemodal gigit jari, pengantong bahagia dapat rupiah.
Salam Wiro Sableng…