Mohon tunggu...
Nana Blasius
Nana Blasius Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Nana

KEPRIBADIAN: Bersahabat, suka diskusi, Membaca, Menulis, traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Kanvas ke Realitas: Kisah Lukisan Romo Keli di Malam Kasih Untuk Alma

28 September 2024   19:48 Diperbarui: 28 September 2024   19:52 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Oleh Romo Mikael Adi Siswanto (Romo Keli)

Teknik melukis yang digunakan Romo Keli dalam karya ini juga patut diperhatikan. Goresan kuas yang lembut namun tegas menciptakan kesan emosional yang kuat, memungkinkan pemirsa untuk merasakan kehangatan dan perlindungan yang digambarkan. Penggunaan cahaya dan bayangan yang kontras tidak hanya menciptakan kedalaman visual tetapi juga memperkuat pesan spiritual dari lukisan tersebut.

Lukisan ini juga dapat dilihat sebagai metafora untuk perjalanan spiritual manusia. Anak kecil yang terlantar mewakili jiwa manusia yang mencari perlindungan dan makna dalam dunia yang sering kali tampak dingin dan tidak ramah. Yesus, dengan payungnya, mewakili rahmat dan bimbingan ilahi yang tersedia bagi mereka yang mencarinya.

Akhirnya, lukisan Romo Keli dan panti asuhan Alma sama-sama mengingatkan kita akan kekuatan transformatif dari kasih dan kepedulian. Seperti halnya tindakan sederhana memayungi seseorang dapat membuat perbedaan besar, demikian pula upaya-upaya kecil namun konsisten dari panti asuhan Alma dapat mengubah hidup para penyandang disabilitas dan masyarakat secara lebih luas.

Selamat kepada keluarga besar kongregasi Alma yang merayakan 60 tahun karya di Indonesia. Teruslah berkarya dan menjadi payung teduh bagi mereka yang membutuhkan

#malam kasih untuk Alma

#Karya Romo Keli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun