Mohon tunggu...
Bela Shangrilla
Bela Shangrilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Palangka Raya

Saya senang mengeksplorasi dan mengikuti perkembangan terbaru. Dengan demikian, saya siap untuk terus belajar dan berkembang, serta beradaptasi dengan perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Melemahnya Daya Beli Masyarakat di Tengah Deflasi: Sinyal Merah bagi Perekonomian Indonesia?

7 Oktober 2024   12:12 Diperbarui: 7 Oktober 2024   12:19 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/xUG1gHGXH2FgDg3M8

Deflasi yang dialami Indonesia sejak Mei 2024 telah menjadi perhatian banyak ekonom dan pembuat kebijakan. IHK atau Indeks Harga Konsumen pada Agustus 2024 berada pada tingkat 106,06 menjadi 105,93 pada September 2024 menunjukkan bahwa harga barang dan jasa secara umum telah menurun. Namun, deflasi bukan hanya merupakan fenomena positif bagi konsumen karena harga yang lebih rendah. Dalam konteks makroekonomi, deflasi dapat menjadi tanda bahaya karena menunjukkan adanya masalah serius dalam permintaan dan konsumsi.

Definisi Deflasi dan Daya Beli Masyarakat

Deflasi merujuk pada penurunan harga barang dan jasa secara keseluruhan dalam suatu perekonomian. Fenomena ini terjadi ketika tingkat harga umum mengalami penurunan, yang biasanya disebabkan oleh berkurangnya permintaan agregat atau meningkatnya pasokan barang dan jasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deflasi adalah peningkatan nilai mata uang yang dapat terjadi akibat pengurangan jumlah uang kertas yang beredar. Meskipun deflasi dapat memberikan manfaat jangka pendek bagi konsumen karena harga barang dan jasa menjadi lebih rendah, dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah ekonomi, seperti penurunan produksi, meningkatnya pengangguran, dan berkurangnya daya beli masyarakat.

Daya beli masyarakat mengacu pada kemampuan individu atau kelompok untuk membeli barang dan jasa berdasarkan pendapatan yang mereka miliki. Berbagai faktor memengaruhi daya beli ini, termasuk tingkat pendapatan, inflasi, serta harga barang dan jasa. Ketika daya beli masyarakat mengalami penurunan, kemampuan mereka untuk membeli barang dan jasa juga akan berkurang, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Hubungan Deflasi dan Melemahnya Daya Beli Masyarakat

Keduanya memiliki hubungan yang erat. Ketika terjadi deflasi, harga barang dan jasa menurun, yang pada awalnya mungkin terlihat menguntungkan bagi konsumen. Namun, penurunan harga ini sering kali disebabkan oleh penurunan permintaan agregat, yang mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat. Penurunan daya beli ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan pendapatan, peningkatan pengangguran, dan ketidakpastian ekonomi.

Data Terkini Deflasi 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut dari Mei hingga September 2024. Berikut adalah data deflasi yang tercatat:

Mei 2024: -0,03%

Juni 2024: -0,08%

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun