Mohon tunggu...
Humaniora

Makroevolusi

12 April 2017   14:21 Diperbarui: 14 Mei 2017   10:41 3006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MAKALAH EVOLUSI

MAKROEVOLUSI

Disusun oleh:

Meika Novarya Larasati

11/316199/BI/08754

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2014



PRAKATA

            Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah dikaruniakan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Makroevolusi dengan baik.

Penyusunan naskah seminar ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Evolusi  mahasiswa Strata Satu Fakultas Biologi UGM. Penulis mengucapkan terima kasih pada Drs. Bambang Agus Suripto, S.U., M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah Evolusi yang telah membimbing dan membuka wawasan penulis selama perkuliahan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan terutama berkaitan dengan mekanisme makroevolusi. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di kemudian hari.

Yogyakarta, 30 Juni 2014

Penulis



DAFTAR ISI   

HALAMAN SAMPUL                                          ..............................................................  i

PRAKATA                                                             ..............................................................  ii

DAFTAR ISI                                                          ..............................................................  iii

I. PENDAHULUAN                                              .............................................................   1

A. Latar Belakang Masalah                                ..............................................................  1

B. Permasalahan                                                 ..............................................................  1

C. Tujuan                                                            ..............................................................  2

D. Manfaat                                                         .............................................................   2

II. MAKROEVOLUSI                                         ..............................................................  2

A. Definisi Makroevolusi                                  ..............................................................  2

B. Mekanisme Makroevolusi                              ..............................................................  2

C. Contoh Makroevolusi                                    ..............................................................  3

III. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan                                                        .............................................................   4

B. Saran                                                              .............................................................   4

DAFTAR PUSTAKA                                            .............................................................   4



I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  • Keanekaragaman hayati melibatkan komunitas biologi yang kompleks dan dalam tiap spesies terdapat pula variasi genetik yang sangat kaya. Jutaan tahun diperlukan untuk membentuk komunitas biologi yang ada di dunia, misalnya hutan tropika humida, terumbu karang, hutan tua di daerah iklim sejuk (temperate old-growth forest) dan padang rumput. Namun, semuanya sedang mengalami kerusakan parah akibat ulah manusia. Kepunahan massal saat ini berbeda dengan kepunahan massal pada masa-masa geologi yang lampau. Pada masa-masa lampau tersebut, kepunahan terjadi pada puluhan ribu spesies mati akibat bencana besar. Sebagai contoh, pada akhir masa geologi Creataceous (70-145 juta tahun lampau) dinosaurus tampaknya mengalami kematian serempak. Berbeda dengan saat ini, kepunahan hampir sepenuhnya dipengaruhi manusia (Primack, 2004).
  • Dalam menguatkan peran konservasi dalam upaya melindungi makhluk hidup dari kepunahan, diperlukan berbagai macam disiplin ilmu yang lain termasuk biologi evolusi. Ilmu ini kemudian akan menjelaskan berbagai macam proses mengenai spesiasi. Spesiasi merupakan proses dari satu spesies asal yang berkembang menjadi satu atau lebih spesies baru yang berbeda dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Spesiasi adalah dasar dari semua perubahan makroevolusi. Asal mula beberapa spesies baru melibatkan perubahan yang benar-benar baru sehingga spesies baru itu menjadi anggota baru takson yang lebih tinggi. Makroevolusi berfokus pada pembentukan kelompok-kelompok taksonomik baru di atas tingkat spesies. Karakter yang berupa variasi-variasi genetik terjadi akibat perubahan-perubahan spontan, baik dalam kromosom maupun melalui penyusunan kembali kromosom, khususnya selama reproduksi seksual. Mengingat pengaruh dan peran penting proses tersebut maka perlu adanya pemahaman lebih lanjut mengenai makroevolusi, salah satunya dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati dunia (Primack, 2004).
  • B. Permasalahan
  • Permasalahan dalam karya tulis ini adalah:
  • 1. Apakah definisi makroevolusi?
  • 2. Bagaimana mekanisme terjadinya makroevolusi pada makhluk hidup?
  • 3. Apa contoh dari proses makroevolusi yang telah terjadi pada makhluk hidup?
  • C. Tujuan
  • Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah:
  • 1. Mengetahui definisi makroevolusi.
  • 2. Mempelajari mekanisme makroevolusi pada makhluk hidup.
  • 3. Mengetahui contoh proses makroevolusi yang telah terjadi pada makhluk hidup.

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini adalah memberi wawasan bagi pembaca mengenai mekanisme makroevolusi yang terjadi pada makhluk hidup.        

II. PEMBAHASAN

A. Definisi Makroevolusi

Menurut Burnie (1999) dan Campbell et al.(2003), evolusi terbagi menjadi dua menurut skala perubahannya, yaitu mikroevolusi dan makroevolusi. Perubahan pada mikroevolusi adalah perubahan pada skala kecil, yaitu pada frekuensi gen dan kromosom. Sedangkan makroevolusi mengakibatkan perubahan pada skala besar hingga terbentuknya spesies baru (spesiasi). Makroevolusi mencakup asal muasal rancangan baru, trend evolusi, radiasi adaptif, dan kepunahan massal.

B. Mekanisme Makroevolusi

Secara umum dapat dikatakan bahwa makroevolusi merupakan perubahan jangka panjang dan merupakan kelanjutan dari mikroevolusi. Sehingga, mekanisme makroevolusi sama halnya seperti mekanisme mikroevolusi hanya jangka waktu yang lebih panjang. Namun, beberapa evolusionis berpendapat bahwa mekanisme makroevolusi berbeda dengan mekanisme mikroevolusi. Teori punctuated equilibrium dijadikan salah satu teori yang digunakan untuk menjelaskan makroevolusi berdasarkan pola pada catatan fosil.

Punctuated equilibrium melibatkan kondisi stasis makhluk hidup setelah terjadi isolasi yang kemudian menjadi fosil. Isolasi yang dapat terjadi antara lain isolasi geografis, isolasi reproduksi. Makhluk hidup yang mengalami isolasi dengan wilayah yang lebih sempit akan lebih cepat mengalami perubahan. Perubahan tersebut kemudian akan menyebabkan terjadinya spesiasi. Mekanisme punctuated equilibrium tersebut antara lain kondisi stasis, isolation, strong selectionandrapid change, no preservation, reintroduction, expansion and stasisdanpreservation.

C. Contoh Makroevolusi

Salah satu contoh makroevolusi berdasarkan teori punctuated euilibrium yaitu pada moluska. Populasi moluska mengalami stasis, hidup, kematian dan mengalami pemfosilan setiap beberapa ratus ribu tahun. Sedikit evolusi yang terobservasi dari fosil ini.

Pada moluska, terjadi isolasi karena penurunan kedalaman laut dan membentuk danau. Populasi yang terisolasi mengalami seleksi kuat dan perubahan secara cepat karena lingkungan yang baru dan jumlah populasi yang kecil. Selain itu, populasi tersebut mengalami genetic drift. Pada populasi tersebut, terjadi spesiasi peripatrik. Tidak ada fosil yang merepresentasikan bentuk transisi karena populasi yang berukuran kecil, cepat berubah dan lokasi yang terisolasi. Pada proses ekspansi dan stasis, populasi yang terisolasi lebih besar dan lingkungannya lebih stabil. Pada jenis moluska yang tidak mampu berkompetisi mengalami kepunahan. Pada proses reintroduction, kedalaman laut naik dan menyatukan kembali moluska terisolasi dengan sister lineage-nya.

Gambar 1. Makroevolusi yang terjadi pada moluska (Primack, 2004)



III. PENUTUP

A. SIMPULAN

            Berdasarkan kajian dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa:

1. Makroevolusi mengakibatkan perubahan pada skala besar hingga terbentuknya spesies baru (spesiasi).

2. Mekanisme makroevolusi menurut teori punctuated equilibriumterdiri dari kondisi stasis, isolation, strong selectionandrapid change, no preservation, reintroduction, expansion and stasisdanpreservation.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Burnie, D. 1999. Get a Grip on Evolution. Ivy Press Limited. London. p. 132.

Campbell, N. A., J. B. Reece., and L. G. Mitchell. Biologi Jilid 2 Edisi 5. 2003. Erlangga. Jakarta. hlm. 41 – 57.

Primack, R.B. 2004. A Primer of Conservation Biology third edition. Sinauer Associates Inc, Sunderland. p. 1-22.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun