DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 4
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
- Keanekaragaman hayati melibatkan komunitas biologi yang kompleks dan dalam tiap spesies terdapat pula variasi genetik yang sangat kaya. Jutaan tahun diperlukan untuk membentuk komunitas biologi yang ada di dunia, misalnya hutan tropika humida, terumbu karang, hutan tua di daerah iklim sejuk (temperate old-growth forest) dan padang rumput. Namun, semuanya sedang mengalami kerusakan parah akibat ulah manusia. Kepunahan massal saat ini berbeda dengan kepunahan massal pada masa-masa geologi yang lampau. Pada masa-masa lampau tersebut, kepunahan terjadi pada puluhan ribu spesies mati akibat bencana besar. Sebagai contoh, pada akhir masa geologi Creataceous (70-145 juta tahun lampau) dinosaurus tampaknya mengalami kematian serempak. Berbeda dengan saat ini, kepunahan hampir sepenuhnya dipengaruhi manusia (Primack, 2004).
- Dalam menguatkan peran konservasi dalam upaya melindungi makhluk hidup dari kepunahan, diperlukan berbagai macam disiplin ilmu yang lain termasuk biologi evolusi. Ilmu ini kemudian akan menjelaskan berbagai macam proses mengenai spesiasi. Spesiasi merupakan proses dari satu spesies asal yang berkembang menjadi satu atau lebih spesies baru yang berbeda dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Spesiasi adalah dasar dari semua perubahan makroevolusi. Asal mula beberapa spesies baru melibatkan perubahan yang benar-benar baru sehingga spesies baru itu menjadi anggota baru takson yang lebih tinggi. Makroevolusi berfokus pada pembentukan kelompok-kelompok taksonomik baru di atas tingkat spesies. Karakter yang berupa variasi-variasi genetik terjadi akibat perubahan-perubahan spontan, baik dalam kromosom maupun melalui penyusunan kembali kromosom, khususnya selama reproduksi seksual. Mengingat pengaruh dan peran penting proses tersebut maka perlu adanya pemahaman lebih lanjut mengenai makroevolusi, salah satunya dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati dunia (Primack, 2004).
- B. Permasalahan
- Permasalahan dalam karya tulis ini adalah:
- 1. Apakah definisi makroevolusi?
- 2. Bagaimana mekanisme terjadinya makroevolusi pada makhluk hidup?
- 3. Apa contoh dari proses makroevolusi yang telah terjadi pada makhluk hidup?
- C. Tujuan
- Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah:
- 1. Mengetahui definisi makroevolusi.
- 2. Mempelajari mekanisme makroevolusi pada makhluk hidup.
- 3. Mengetahui contoh proses makroevolusi yang telah terjadi pada makhluk hidup.
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini adalah memberi wawasan bagi pembaca mengenai mekanisme makroevolusi yang terjadi pada makhluk hidup.
II. PEMBAHASAN
A. Definisi Makroevolusi
Menurut Burnie (1999) dan Campbell et al.(2003), evolusi terbagi menjadi dua menurut skala perubahannya, yaitu mikroevolusi dan makroevolusi. Perubahan pada mikroevolusi adalah perubahan pada skala kecil, yaitu pada frekuensi gen dan kromosom. Sedangkan makroevolusi mengakibatkan perubahan pada skala besar hingga terbentuknya spesies baru (spesiasi). Makroevolusi mencakup asal muasal rancangan baru, trend evolusi, radiasi adaptif, dan kepunahan massal.
B. Mekanisme Makroevolusi
Secara umum dapat dikatakan bahwa makroevolusi merupakan perubahan jangka panjang dan merupakan kelanjutan dari mikroevolusi. Sehingga, mekanisme makroevolusi sama halnya seperti mekanisme mikroevolusi hanya jangka waktu yang lebih panjang. Namun, beberapa evolusionis berpendapat bahwa mekanisme makroevolusi berbeda dengan mekanisme mikroevolusi. Teori punctuated equilibrium dijadikan salah satu teori yang digunakan untuk menjelaskan makroevolusi berdasarkan pola pada catatan fosil.