Punctuated equilibrium melibatkan kondisi stasis makhluk hidup setelah terjadi isolasi yang kemudian menjadi fosil. Isolasi yang dapat terjadi antara lain isolasi geografis, isolasi reproduksi. Makhluk hidup yang mengalami isolasi dengan wilayah yang lebih sempit akan lebih cepat mengalami perubahan. Perubahan tersebut kemudian akan menyebabkan terjadinya spesiasi. Mekanisme punctuated equilibrium tersebut antara lain kondisi stasis, isolation, strong selectionandrapid change, no preservation, reintroduction, expansion and stasisdanpreservation.
C. Contoh Makroevolusi
Salah satu contoh makroevolusi berdasarkan teori punctuated euilibrium yaitu pada moluska. Populasi moluska mengalami stasis, hidup, kematian dan mengalami pemfosilan setiap beberapa ratus ribu tahun. Sedikit evolusi yang terobservasi dari fosil ini.
Pada moluska, terjadi isolasi karena penurunan kedalaman laut dan membentuk danau. Populasi yang terisolasi mengalami seleksi kuat dan perubahan secara cepat karena lingkungan yang baru dan jumlah populasi yang kecil. Selain itu, populasi tersebut mengalami genetic drift. Pada populasi tersebut, terjadi spesiasi peripatrik. Tidak ada fosil yang merepresentasikan bentuk transisi karena populasi yang berukuran kecil, cepat berubah dan lokasi yang terisolasi. Pada proses ekspansi dan stasis, populasi yang terisolasi lebih besar dan lingkungannya lebih stabil. Pada jenis moluska yang tidak mampu berkompetisi mengalami kepunahan. Pada proses reintroduction, kedalaman laut naik dan menyatukan kembali moluska terisolasi dengan sister lineage-nya.
Gambar 1. Makroevolusi yang terjadi pada moluska (Primack, 2004)
III. PENUTUP
A. SIMPULAN
      Berdasarkan kajian dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Makroevolusi mengakibatkan perubahan pada skala besar hingga terbentuknya spesies baru (spesiasi).
2. Mekanisme makroevolusi menurut teori punctuated equilibriumterdiri dari kondisi stasis, isolation, strong selectionandrapid change, no preservation, reintroduction, expansion and stasisdanpreservation.