1. Memberi informasi kepada pembaca mengenai adaptasi Nepenthessp. terhadap cekaman nutrisi di lingkungannya.
2. Memberi suatu referensi awal bagi pengembangan penelitian mengenai Nepenthessp. yang ada di Indonesia dan berbagai wilayah di dunia.
BAB II
ADAPTASI KANTONG SEMAR (Nepenthessp.)
TERHADAP CEKAMAN NITROGEN
A. Kantong Semar (Nepenthessp.)
Tumbuhan kantong semar (Nepenthessp.) adalah tanaman yang termasuk dalam golongan tanaman perangkap atau karnivora. Kantong semar tersebar dari Madagaskar, Seychelles, India, Srilanka, Indocina, Cina Selatan, Semenanjung Malaysia, Filipina, Indonesia, Australia bagian Utara hingga kepulauan di Pasifik (Phillips et al., 2008). Nepenthesmerupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh  menjalar, merambat, ataupun berbentuk perdu.
Daun yang termodifikasi menjadi kantong terdiri dari sulur, tutup, sayap dan bagian lubang yang terdiri dari zona lilin dan kelenjar pencernaan yang dapat melumat serangga dan menyerap nutrisi yang ada di dalamnya (Wang, 2007). Menurut Phillips et al.(2008), serangga akan tertarik pada cairan nektar pada bagian bibir kantong, penutup kantung dan pada zona lilin yang licin sehingga terperangkap ke dalam zona pencernaan yang mengandung enzim pencernaan yang kental. Mansur (2007) menambahkan bahwa enzim pencernaan Nepenthessp. disebut proteolase yang akan mengubah serangga yang terperangkap menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Oleh karena itu, Nepenthes dapat hidup pada daerah yang sangat miskin hara karena sudah mendapatkan nutrisi seperti protein dan mineral dari serangga yang terperosok ke dalamnya (Budiana,2007).Â
C
A
B