Mohon tunggu...
Inovasi

Adaptasi Tumbuhan Kantong Semar (Nephentes sp) Terhadap Cekaman Nitrogen

5 April 2017   20:56 Diperbarui: 6 April 2017   04:30 21598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Memberi informasi kepada pembaca mengenai adaptasi Nepenthessp. terhadap cekaman nutrisi di lingkungannya.

2. Memberi suatu referensi awal bagi pengembangan penelitian mengenai Nepenthessp. yang ada di Indonesia dan berbagai wilayah di dunia.



BAB II

ADAPTASI KANTONG SEMAR (Nepenthessp.)

TERHADAP CEKAMAN NITROGEN

A. Kantong Semar (Nepenthessp.)

Tumbuhan kantong semar (Nepenthessp.) adalah tanaman yang termasuk dalam golongan tanaman perangkap atau karnivora. Kantong semar tersebar dari Madagaskar, Seychelles, India, Srilanka, Indocina, Cina Selatan, Semenanjung Malaysia, Filipina, Indonesia, Australia bagian Utara hingga kepulauan di Pasifik (Phillips et al., 2008). Nepenthesmerupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh  menjalar, merambat, ataupun berbentuk perdu.

Daun yang termodifikasi menjadi kantong terdiri dari sulur, tutup, sayap dan bagian lubang yang terdiri dari zona lilin dan kelenjar pencernaan yang dapat melumat serangga dan menyerap nutrisi yang ada di dalamnya (Wang, 2007). Menurut Phillips et al.(2008), serangga akan tertarik pada cairan nektar pada bagian bibir kantong, penutup kantung dan pada zona lilin yang licin sehingga terperangkap ke dalam zona pencernaan yang mengandung enzim pencernaan yang kental. Mansur (2007) menambahkan bahwa enzim pencernaan Nepenthessp. disebut proteolase yang akan mengubah serangga yang terperangkap menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Oleh karena itu, Nepenthes dapat hidup pada daerah yang sangat miskin hara karena sudah mendapatkan nutrisi seperti protein dan mineral dari serangga yang terperosok ke dalamnya (Budiana,2007). 

C
A
B

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun