Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengatasi Konflik Sosial dalam Kelompok Siswa: Tips Guru untuk Harmoni di Kelas

9 Desember 2024   14:26 Diperbarui: 9 Desember 2024   14:39 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa ya, mereka nggak akur?" Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa sekelompok siswa yang tampaknya cocok malah sering berselisih? Sebagai guru, kita sering melihat konflik kecil yang muncul saat siswa bekerja dalam kelompok entah karena perbedaan pendapat, dominasi seorang siswa, atau bahkan rasa minder dari siswa lain. Hal ini wajar terjadi, terutama dalam lingkungan belajar yang melibatkan banyak karakter dan latar belakang. Namun, konflik kecil ini jika tidak ditangani dengan baik bisa membuat siswa enggan berbaur, bahkan memengaruhi suasana kelas secara keseluruhan.

Lantas, bagaimana cara mengenali dan menyelesaikan konflik sosial dalam kelompok siswa? Berikut saya coba bagikan beberapa strategi efektif yang bisa diterapkan oleh guru untuk menciptakan harmoni di kelas.

Mengidentifikasi Konflik: Lebih dari Sekadar Permukaan

Sebelum konflik berkembang menjadi masalah besar, guru perlu jeli melihat tanda-tanda awal. Misalnya:

  1. Siswa yang Menarik Diri: Ada siswa yang tiba-tiba diam atau tidak berkontribusi dalam diskusi kelompok.
  2. Dominasi Satu Anggota: Salah satu siswa terlalu mendominasi, sehingga pendapat siswa lain terabaikan.
  3. Diskusi yang Memanas: Perdebatan kecil berubah menjadi adu argumen yang emosional.
  4. Hasil Kelompok yang Tidak Seimbang: Ada anggota yang bekerja keras, sementara yang lain cenderung pasif.

Biasanya, konflik seperti ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti kurangnya komunikasi yang efektif, perbedaan kepribadian, atau tidak adanya aturan kerja yang jelas dalam kelompok.

Sebagai guru, kita bisa mengenali tanda-tanda ini melalui pengamatan langsung saat kegiatan berlangsung atau dari hasil laporan siswa lain.

Langkah Pertama: Memahami Akar Konflik

Sebelum mengambil tindakan, penting bagi kita sebagai guru untuk memahami akar konflik. Ini bisa dilakukan dengan cara:

  • Berbicara Secara Personal: Ajukan pertanyaan sederhana kepada anggota kelompok, seperti:
    "Apa yang menurutmu menjadi kendala dalam bekerja bersama kelompokmu?"
    "Bagaimana suasana kerja di kelompokmu saat ini?"
  • Mengamati Dinamika Kelompok: Perhatikan pola interaksi siswa---siapa yang dominan, siapa yang diam, dan bagaimana mereka saling merespons.

Dengan memahami sumber konflik, guru dapat merancang solusi yang sesuai tanpa perlu terburu-buru mengambil keputusan.

Pendekatan Mediasi: Mengatasi dengan Bijak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun