Kelilingi diri kita dengan orang-orang yang mendukung, bukan yang terus mengkritik. Bergabunglah dengan komunitas ibu yang saling mendukung, baik online maupun offline. Di sana, kia akan menemukan orang-orang yang benar-benar memahami perjuangan kita.
4. Tetapkan Batasan
Tidak semua komentar perlu ditanggapi. Jika seseorang terus mengkritik, jangan ragu untuk menetapkan batasan. Misalnya, dengan mengatakan:Â "Terima kasih atas sarannya, tapi saya merasa ini yang terbaik untuk anak saya."
5. Jadikan Mom Shaming Sebagai Motivasi
Daripada merasa down, gunakan mom shaming sebagai motivasi untuk menjadi ibu yang lebih percaya diri. Baca buku, ikuti seminar, atau pelajari hal-hal baru yang bisa membantu kita menjadi lebih baik dalam mengasuh anak.
6. Jangan Ragu Mencari Bantuan
Jika mom shaming mulai memengaruhi kesehatan mental kita, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konsultasi dengan psikolog bisa membantu kita mengatasi perasaan negatif dan menemukan kembali kepercayaan diri kita.
Belajar Menerima Diri Sendiri
Menghadapi mom shaming memang tidak mudah, tetapi kuncinya adalah belajar menerima diri sendiri. Tidak ada ibu yang sempurna, dan itu normal. Bahkan ibu-ibu yang terlihat sempurna di media sosial pun punya masalah yang tidak mereka tunjukkan.
Saat ini, setiap kali saya mendengar komentar negatif, saya mencoba untuk mengingat:Â "Saya adalah ibu yang baik karena saya melakukan yang terbaik untuk anak saya."Â Komentar orang lain tidak mendefinisikan kemampuan saya sebagai ibu.
Kita Tidak Sendiri