Ketika anak berhasil mengelola emosinya tanpa memukul, berikan pujian sebagai bentuk penguatan positif.
Contoh:
"Wah, hebat banget tadi kamu nggak memukul meskipun lagi kesal. Mama bangga, lho."
6. Kurangi Pemicu Agresi
Perhatikan apa saja yang biasanya memicu anak memukul, seperti kelelahan, lingkungan yang terlalu ramai, atau konflik dengan teman sebaya. Jika memungkinkan, minimalkan pemicu-pemicu ini.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Jika kita merasa perilaku agresif anak sudah di luar kendali atau mengarah pada tanda- tanda  yang disebutkan sebelumnya, jangan ragu untuk mencari bantuan. Konsultasi dengan psikolog anak, dokter anak, atau terapis perilaku bisa menjadi langkah tepat.
Bersabar dan Tetap Positif
Anak usia 3 tahun suka memukul bukanlah akhir dari dunia, tetapi bagian dari perjalanan panjang menjadi individu yang lebih baik. Sebagai orang tua, tugas kita adalah menjadi panduan sabar dan konsisten, sambil terus belajar memahami kebutuhan emosi mereka. Fase ini akan berlalu, dan dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu anak melewati tantangan ini dengan cara yang sehat dan positif. Jadi, yuk nikmati prosesnya!
Semoga bermanfaat
F.Dafrosa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H